PORTAL PURWOKERTO - Nilai tukar Rupiah ke Dolar Amerika Serikat beberapa hari ini mengalami kelemahan hingga mencapai Rp 16.207 per pukul 7.20 WIB pada Jumat, 19 April 2024. Kondisi ini menjadi perbincangan hangat karena berdampak pada kegiatan ekonomi bahkan kehidupan sehari-hari.
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tersebut terjadi sejak 6 April 2024 hingga saat ini.
Penyebab yang mengakibatkan hal itu terjadi karena kuatnya ekonomi Amerika Serikat yang stabil dengan inflasi tahunan meningkat, klaim pengangguran yang menurun, dan penjualan ritel yang menguat.
Situasi geopolitik yang memanas juga menjadi salah satu hal yang menjadikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Selain itu juga dipengaruhi oleh konflik di Timur Tengah antara Iran-Israel yang membuat banyak investor menjadi risk-off dan memilih aset-aset safe haven.
Lalu bagaimana dampak yang dirasakan karena kondisi tersebut? berikut penjelasannya.
Dampak Secara Ekonomi
Harga barang dan jasa yang impor, seperti bahan baku, obat-obatan, dan mesin, akan menjadi lebih mahal. Hal ini dapat memicu inflasi, karena biaya produksi meningkat dan pengusaha membebankan biaya tambahan kepada konsumen. Belum lagi Inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok miskin dan rentan.
Beban Utang Luar Negeri Meningkat
Pemerintah dan perusahaan yang memiliki utang luar negeri dalam mata uang dolar akan menanggung beban yang lebih berat. Nilai tukar rupiah yang lemah berarti mereka membutuhkan lebih banyak rupiah untuk membayar kembali utang dalam dolar. Kondisi itu bisa berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
Sebagai pengetahuan pelemahan rupiah dapat memiliki dampak yang berbeda pada berbagai sektor dan kelompok masyarakat.
Itulah penyebab dan dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.***