Walah! Harga Shiba Inu Turun 40 Persen Dalam Seminggu, Menguak Transaksi Misterius yang Guncangkan Pasar SHIB

- 5 November 2021, 08:59 WIB
Harga Shiba Inu Turun 40 Persen Dalam Seminggu, Menguak Transaksi 'Whales' Misterius
Harga Shiba Inu Turun 40 Persen Dalam Seminggu, Menguak Transaksi 'Whales' Misterius /Shiba Inu

Penurunan harga saat ini disinyalir terkait dengan pergerakan baru-baru ini dari miliarder misterius SHIB di pasar.

Sebuah wallet tak dikenal yang menyimpan SHIB senilai $8000 pada bulan Agustus, dikembalikan lebih dari $5 miliar pada bulan Oktober. Sejak saat itu, wallet misterius itu diam tanpa pergerakan lebih lanjut di pasar.

Menurut data Etherscan, 'whales' misterius ini memindahkan hampir 60% aset SHIB-nya ke empat wallet berbeda, setelah 2 bulan tidak aktif. Langkah mendadak ikan paus Shiba Inu ini telah menciptakan FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt) di kalangan investor Shiba Inu.

Komunitas SHIB telah mengikuti dengan cermat 'whales' misterius ini untuk memahami bagaimana pasar dapat dimainkan.

Baca Juga: Siap Serok! Analisa Harga Shiba Inu Coin 4 November 2021, Merah Membara Gagal Menembus Resistance

Investor diduga sangat takut dengan pasar besar dan pergerakan tiba-tiba seperti ini. Jadi, kemungkinan besar pergerakan wallet misterius memiliki tren jual di antara banyak investor, dan menambah penurunan baru-baru ini.

Rumor yang beredar, whales dengan wallet misterius ini adalah Robinhood untuk menggerakkan harga pasar Shiba Inu. Namun, Robinhood tidak mengklarifikasi rumor ini.

Belum lama ini, Robinhood juga sempat mengunggah Instagram stories yang menyindir komunitas SHIB.

Harga SHIB tetap bearish hari ini, saat ini diperdagangkan di $0,00005083. Seperti yang disarankan oleh analis Cryptopolitan, target berikutnya kemungkinan akan mendapatkan dukungan di $0,00006.

Baca Juga: Mengenal Polkadot Coin, Mata Uang Crypto yang Melesat di Saat Shiba Inu Merosot, Bagaimana Prospeknya?

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: cryptopolitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah