Dalam konsep PoS, investor crypto mampu mematok sejumlah dana pada blockchain untuk memvalidasi transaksi.
Selain itu, investor crypto dapat memvalidasi block transaksi berdasarkan jumlah koin yang dimiliki. Semakin banyak koin yang dimiliki oleh investor, semakin tinggi imbalan yang diperoleh.
Contoh Stakinh Coins yang populer dilakukan oleh para investor crypto antara lain Algorand (ALGO), Cosmos (ATOM), Tezos (XTZ), dan Tron (TRON).
Sementara Ethereum (ETH) juga sudah mulai bergerak mendekati algoritma PoS dan sudah menawarkan Staking pada Beacon Chain.
Staking APYs (annual percentage yields) biasanya berkisar dari 3% sampai 10%, tergantung pada aset.
Selain melakukan Staking Coins dalam jaringan crypto berbasis PoS, investor cripto juga dapat memasukkan koin-koin pada platform decentralized finance (DeFi) untuk mendapatkan hasil pada aset mereka.
Misalnya, Anda dapat mematok CAKE toke pada Binance Smart Chain-powered decentralized exchange PancakeSwap, untuk mendapatkan 50%+ APY (pada saat penulisan) pada token Anda.
2. CeFi Lending
Sebelum DeFi muncul, pada dasarnya semua platform crypto beroperasi di bawah Centralized Finance (CeFi). Dengan kata lain, satu entitas tunggal bertanggung jawab mengoperasikan platform.