Network
PORTAL PURWOKERTO – Metaverse menjadi bahan perbincangan dimana-mana di seluruh dunia.
Metaverse semakin populer, apalagi semenjak Zuckenberg mengganti nama Facebook menjadi Meta dan memeprkenalkan dunia barunya, Metaverse.
Jika kamu berminat untuk investasi di Metaverse maka ini adalah alasan kamu harus beli properti di Metaverse demi investasi di masa depan.
Metaverse diharapkan menjadi salah satu masa depan internet dimana kita bisa melakukan apa yang kita bisa lakukan seperti membeli rumah, berbelanja di dunia virtual.
Berinvestasi adalah tentang memberi dan menerima yang besar antara risiko dan potensi imbalan.
Baca Juga: Shiba Inu jadi Aset Crypto Paling Dicari, Mengalahkan Bitcoin dan Dogecoin
Tetapi terkadang rasanya sedikit lebih seperti perjudian, terutama saat kamu menjangkau wilayah baru dan belum dipetakan.
Ambil contoh, metaverse. Real estat virtual adalah investasi terbaru yang layak didengungkan saat ini, tetapi ini bukan hal baru, juga bukan tanpa manfaat.
Faktanya, jika kamu memiliki keinginan untuk itu, kamu harus memasukkan sejumlah uang ke dalam real estat metaverse yang dipilih dengan baik.
Jadi, ketika kamu diberitahu untuk membeli real estate di metaverse, itu berarti ada sesuatu.
Mungkin itu berarti bahwa kamu akan kehilangan sepenuhnya atas apa yang kamu investasikan, atau mungkin itu berarti bahwa itu tidak spekulatif seperti yang terlihat.
Ada beberapa alasan bahwa properti metaverse akan menjadi tujuan investor dalam lima tahun ke depan.
1. Banyak brand dan nama komersial terjun lebih dulu ke metaverse
Nike adalah yang terbaru dari serangkaian merek besar yang melangkah ke dunia metaverse.
Baru bulan ini, ia mengumumkan pembelian perusahaan yang membuat sepatu kets NFT bernama RTFKT. Itu membuat sepatu kets yang hanya ada di metaverse.
Nike ingin memastikan bahwa setiap avatar di metaverse memakai sepatu Nike, dan itu akan menjadi besar dan cepat.
Contoh lainnya, Gucci, sebuah divisi dari Kering, mengadakan promosi terbatas musim panas ini di mana ia membuat versi digital dari pameran Gucci Garden.
Dan juga memberikan serta menjual versi metaverse dari tas populer dan item edisi terbatas lainnya di Roblox.
Item awalnya dihargai antara $1,20 atau sekitar Rp14 ribuan hingga $9 atau setara Rp126 ribuan masing-masing, tetapi beberapa dijual kembali seharga $4.100 Robux, menunjukkan kebutuhan pasar utama dan minat pasar sekunder pada produk bermerek.
2. Pengembang real estat invest jutaan ke metaverse
Pengembang real estate virtual Republic Realm baru saja memecahkan rekor dengan membeli sebidang tanah senilai $4,3 juta, sekitar 60an miliar rupiah di platform metaverse The Sandbox, memecahkan rekor yang ditetapkan seminggu sebelumnya oleh Tokens.com untuk pembelian tanah senilai $2,5 juta di Decentraland.
Mengingat bahwa perusahaan-perusahaan ini sepenuhnya bermaksud untuk menciptakan ruang seperti mal virtual dan properti sewaan lainnya.
Dan keduanya memberikan pertimbangan yang sangat serius tentang bagaimana menentukan nilai properti metaverse ini adalah jenis aksi publisitas yang aneh.
Baca Juga: Shiba Inu Koreksi Lagi di Zona Merah, Lanjutkan Jalur Pemulihan Atau Kembali Bearish?
Orang-orang ini serius dan memiliki rencana bisnis untuk membuktikannya. Mereka meramalkan dunia di mana mereka dapat menyewakan etalase kepada perusahaan yang ingin menjual barang dagangan tetapi tidak mengurus real estat virtual apa pun.
Mereka menyewakan kondominium virtual kepada orang-orang yang ingin mengunjungi metaverse tetapi tidak membayar $12.000 atau lebih dari Rp168 juta untuk biaya sendiri.
Atau bahkan merancang dan membangun rumah khusus untuk selebritas yang merasa kehadiran metaverse baik untuk citra merek mereka.
3. Real estat metaverse bukanlah hal baru
Meskipun platform terpanas di metaverse cukup baru, mereka jauh dari contoh paling awal dari orang-orang yang masuk ke real estat virtual. Bloomberg meliput jutawan pertama Second Life, Ailin Graef, pada tahun 2006.
Dia masuk ke Second Life lebih awal, menghabiskan dua tahun membangun kepemilikan tanah virtual dan mengembangkan avatar kustom.
Baca Juga: Elon Musk Kritik Teknologi Metaverse 'Tidak Menarik', Ternyata ini Sebabnya
Sekarang banyak berinvestasi dalam kelompok teknologi dengan kekayaan yang dibuat di dunia virtual.
Second Life Marketplace menawarkan berbagai macam persewaan tetapi jarang ada real estat yang dijual.
Agaknya, pemilik menghasilkan cukup uang dari persewaan itu, bahkan dengan $4 atau setara 56 ribu ruapiah atau $5 sekitar Rp60 ribuan seminggu.
Sehingga mereka tidak memiliki keinginan untuk menjual. Transaksi ini sebagian besar ditangani melalui grup real estat asli platform.
Nah demikianlah alasan mengapa kamu harus beli properti di metaverse demi investasi masa depan.
Metaverse terus berkembang, dan banyak perkembangan masih dalam proses. Kita sedang menyaksikan transisi besar-besaran dari dunia fisik ke dunia maya.
Baca Juga: Elon Musk Kritik Teknologi Metaverse 'Tidak Menarik', Ternyata ini Sebabnya
Meskipun potensinya sangat besar, disarankan untuk meneliti secara menyeluruh sebelum melakukan investasi yang signifikan.
Disclaimer: Artikel ini bukan merupakan saran investasi. PortalPurwokerto.com tidak merekomendasikan untuk membeli atau menjual cryptocurrency atau aset digital apa pun, dan PortalPurwokerto.com juga bukan penasihat investasi.
Oleh karena itu, kami tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi Anda. Pembaca harus melakukan riset sendiri sebelum mengambil tindakan apa pun terkait perusahaan, aset, atau layanan dalam artikel ini.***
