Studi Insiden Peretasan pada Industri Crypto, Butuh 5 Hari untuk Volatilitas Berubah, Waspada!

- 10 Maret 2022, 10:52 WIB
Ilustrasi, Studi Insiden Peretasan pada Industri Crypto, Butuh 5 Hari untuk  Volatilitas Berubah, Waspada!
Ilustrasi, Studi Insiden Peretasan pada Industri Crypto, Butuh 5 Hari untuk Volatilitas Berubah, Waspada! /NeONBRAND/Unsplash

Dr. Klaus Grobys meraih gelar PhD di bidang Keuangan di University of Vaasa, Finlandia. Ia juga seorang Adjunct Professor of Economics dengan spesialisasi dalam Penetapan Harga Aset di University of Jyväskyla, Finlandia.

Baca Juga: Apa Itu KRIPTO Adalah Mata Uang Digital yang Banyak Diminati Generasi Milenial dan Gen Z Mata Uang Masa Depan?

 

Dilansir dari laman Departemen Kehakiman Amerika Serikat, pada 8 Februari 2022 dua orang ditangkap dengan tuduhan konspirasi peretasan pertukaran mata uang virtual yang terjadi pada 2016 lalu.

Dua orang tersebut ditangkap dengan dugaan konspirasi untuk mencuci mata uang kripto yang dicuri selama peretasan Bitfinex 2016.

Saat ini aset yang dicuri bernilai sekitar 4,5 miliar USD atau lebih dari Rp64,4 triliun dan menjadikan kasus ini menjadi kasus penyitaan keuangan terbesar yang pernah dilakukan oleh AS.

Baca Juga: TOFU NFT, Marketplace NFT Terbesar di Binance Smart Chain, Ini Semua yang Perlu Anda Ketahui

Ilya Lichtenstein dan Heather Morgan diduga menerima Bitcoin curian hasil retasan selama lima tahun terakhir, yang dicuri dari platform Bitfinex, sebuah bursa pertukaran mata uang crypto.

Dalam penangkapan tersebut, pihak berwajib berhasil menyita aset Bitcoin bernilai lebih dari 3,6 miliar USD atau lebih dari Rp51,5 triliun.

“Penangkapan hari ini, dan penyitaan keuangan terbesar departemen yang pernah ada, menunjukkan bahwa cryptocurrency bukanlah tempat yang aman bagi para penjahat,” ujar  Lisa O. Monaco, Wakil Jaksa Agung AS.

Halaman:

Editor: Lasti Martina

Sumber: beincrypto.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah