Network
PORTAL PURWOKERTO - Harga crypto hari ini, Bitcoin turun kembali turun di bawah $40.000 semalam atau sekitar Rp550,082,190.88 setelah lonjakan awal mengikuti perintah eksekutif Presiden Biden tentang cryptocurrency pada hari Rabu 9 Februari 2022.
Harga Bitcoin melonjak 10% menjadi di atas $42.000 setelah pengumuman perintah eksekutif, yang menyerukan lembaga pemerintah.
Hal ini untuk membuat rencana untuk mengatur cryptocurrency, dan untuk mempertimbangkan mata uang digital bank sentral yang dikeluarkan pemerintah.
Tetapi lonjakan itu tak berlangsung lama, dengan Bitcoin turun kembali di bawah $40.000 dalam semalam di mana sebelum perintah eksekutif diumumkan.
Perintah Biden adalah langkah konkret pertama Gedung Putih untuk mengatur cryptocurrency, yang telah muncul sebagai elemen kunci perang di Ukraina yang terus mendorong volatilitas ekstra di pasar crypto dan saham.
Awal bulan ini, Bitcoin sempat mencapai $45.000 pada 2 Maret 2022 untuk pertama kalinya sejak 10 Februari.
Baca Juga: Apa itu Crypto? Berikut Beragam Istilah yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Main Crypto
Setelah penurunan awal di bawah $35.000 pada 24 Februari 2022 setelah invasi ke Ukraina, Bitcoin kembali di atas $40.000 pada 28 Februari 2022 dan tetap di atas itu semua minggu sampai akhir minggu lalu.
Dilansir dari Time, para ahli mengatakan kepada NextAdvisor bahwa adopsi crypto yang lebih utama.
Pasar crypto yang semakin melacak pasar saham, dan penurunan harga untuk memulai tahun semuanya berkontribusi pada volatilitas dengan harga crypto yang kita lihat sekarang. Ethereum mengikuti pola yang sama.
Bitcoin telah berjalan di atas harga $40.000 untuk sebagian besar Februari, setelah awal yang lambat untuk tahun ini.
Baca Juga: RACA COIN! Ingin Kembalikan Metaverse dengan Harga yang Stabil! BERMINAT?
Penurunannya di bawah $34.000 pada bulan Januari adalah harga Bitcoin terendah sejak Juli 2021.
Sebelum perang di Ukraina memperkenalkan volatilitas baru, harga Bitcoin telah tertinggal dalam beberapa bulan terakhir di tengah lonjakan inflasi yang berkelanjutan.
Bulan terburuk pasar saham sejak Maret 2020, dan sinyal berkelanjutan bahwa Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Maret dalam upaya melawan inflasi.
Sementara itu, pejabat pemerintah terus menunjukkan minat pada regulasi dan keterlibatan yang lebih kuat dalam mata uang digital termasuk kemungkinan menciptakan mata uang digital yang dikeluarkan pemerintah.
Harga Ethereum telah mengikuti pola yang sama seperti Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir.
Harga Bitcoin berada di antara $37.000 dan $43.000 sejauh minggu ini. Inilah bagaimana harga Bitcoin saat ini dibandingkan dengan titik tertinggi hariannya selama beberapa bulan terakhir.
Terlepas dari kemerosotan baru-baru ini, Bitcoin masih memasuki tahun 2022 dengan nada yang relatif tinggi, dengan November dan awal Desember yang kuat yang memberi jalan bagi tren penurunan baru-baru ini.
Baca Juga: Alitas Coin, Apa itu Alitas Coin? Jenis Token atau Coin Apakah ini? Berikut Cara Membelinya!
Setelah mulai tahun 2021 di kisaran $30.000, Bitcoin meningkat sepanjang tahun dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa saat ini ketika melampaui $68.000 pada 10 November 2021.
Meskipun jatuh kembali secara signifikan dari harga tertinggi sepanjang masa, banyak ahli masih memperkirakan harga Bitcoin akan naik di atas $100.000 di beberapa titik menggambarkannya sebagai masalah kapan, bukan jika.
Tak lama setelah tertinggi sepanjang masa Bitcoin pada bulan November, Ethereum menandai tertinggi baru sepanjang masa ketika harganya melampaui $4.850.
Ethereum telah melihat volatilitas serupa mengikuti tertinggi terbaru.
Disclaimer: Prediksi dan analisa harga bukan hal yang mutlak. Artikel ini bukan ajakan untuk membeli dan berinvestasi. Keputusan untuk membeli aset kripto harus dilakukan dengan bijak dan memahami fundamental masing-masing aset kripto.***
