PORTAL PURWOKERTO - Nasib LUNA seakan diujung tanduk usai Binance mengumumkan delisting dan beberapa marketplace lainnya.
Belum lama ini, Crypto.com juga sempat melakukan suspend dengan perdagangan LUNA karena adanya kesalahan teknis terkait harga.
Dikutip dari cryptonews, beberapa proyek telah terkena dampak lebih parah oleh bearish daripada yang lain. Namun, tidak ada koin yang mengalami kesulitan yang lebih besar daripada LUNA, token tata kelola yang mendasari ekosistem Terra.
Karena penurunannya yang tajam dan cepat, Binance saat ini mencoba untuk menyingkirkan koin tersebut.
Banyak token di pasar crypto telah terkena volatilitas pasar, dengan Bitcoin (BTC) jatuh di bawah $27.000 ke level terendah 16 bulan dan Ether (ETH) jatuh di bawah $2.000 untuk pertama kalinya sejak Juli 2021.
Pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia menyatakan akan menghapus kontrak berjangka Terra (LUNA) dengan margin Tether (USDT) menyusul penurunan harga hampir 100 persen, yang merugikan komunitas crypto jutaan dolar.
Kira-kira dua jam setelah Binance men-tweet tentang delisting, Terra menutup seluruh jaringannya, meninggalkan pasokan 34 miliar LUNA yang beredar dalam keadaan statis, sebelum mengaktifkannya kembali.
Binance mengumumkan bahwa mereka akan menghapus pasangan margin silang dan terisolasi, pasangan perdagangan spot BUSD margin kontrak abadi pada koin, sehingga meninggalkan cryptocurrency yang sangat populer.