PORTAL PURWOKERTO - Film dokumenter Dirty Vote telah menggemparkan publik, terutama di hari tenang jelang Pemilihan Umum 2024.
Kehadirannya bukan hanya sekadar menjadi sorotan, tetapi juga mencetuskan perbincangan hangat tentang arti sebenarnya dari istilah Dirty Vote yang menjadi judul film tersebut.
Dalam film ini, tiga pakar hukum ternama Indonesia, yakni Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari, dengan tegas mengungkap dugaan kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan.
Dengan durasi hampir dua jam, film ini mencakup beragam strategi yang diduga digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memenangkan kandidat pilihan mereka.
Salah satu sorotan utama dalam film ini adalah keterlibatan presiden dan lembaga negara dalam mendukung pasangan calon tertentu.
Hal ini diduga memanfaatkan kekuasaan dan sumber daya negara demi kepentingan politik mereka sendiri.
Perilisan film ini pada Minggu, 11 Februari 2024, langsung menciptakan gejolak di media sosial dan situs berbagi video.
Bahkan sebelum perilisan resmi, pengumuman tentang film ini telah menarik perhatian publik setelah diumumkan oleh akun media sosial tertentu.