Badarawuhi KKN di Desa Penari Telan Korban Jiwa, Pak Prabu Ceritakan Rahasia Dawuh Ini

13 Mei 2022, 17:40 WIB
Badarawuhi KKN di Desa Penari Telan Korban Jiwa, Pak Prabu Ceritakan Rahasia Dawuh Ini /

PORTAL PURWOKERTO – Sosok Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari rupanya sudah banyak telan korban jiwa. Pak Prabu ceritakan rahasia Badarawuhi yang membuat gadis muda menjadi dawuh.

Badarawuhi berhasil membuat Ayu menjadi sosok dawuh yang menari selamanya di alam lelembut sekitar desa B dalam KKN di Desa Penari.

Badarawuhi adalah sosok sentral dalam cerita KKN di Desa Penari. Cerita horor yang diunggah oleh akun Twitter SimpleMan ini viral pada 2019 silam.

Baca Juga: Nonton KKN di Desa Penari, Tayang Sampai Kapan di Bioskop? 13 Hari Tembus 4,6 Juta Penonton

KKN di Desa Penari menceritakan enam mahasiswa Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu yang melaksanakan KKN di suatu desa yang lokasinya dirahasiakan.

Rahasia apa yang disimpan Pak Prabu?

Usai petaka yang menimpa Bima dan Ayu, Pak Prabu mengungkapkan penyesalan yang mendalam seperti penuturan Nur dalam cerita viral dari akun Twitter SimpleMan itu.

Pak Prabu yang melihat kondisi Ayu dan Bima meminta sesuatu. Pak Prabu meminta agar Ayu dan Bima di tutup oleh kain selendang, di ikat dengan tali kain kafan, membiarkanya seolah-olah mereka sudah tidak bernyawa.

Baca Juga: DUSUN DARUNGAN Lokasi Asli KKN di Desa Penari? Pak Prabu Menyesal Ijinkan KKN

Kemudian Pak Prabu bercerita kepada Nur. Dalam ceritanya, dia mengatakan rahasia besar yang disimpan desanya. Rahasia yang seharusnya diceritakan sejak awal tanpa ditutupi.

Badarawuhi telah menelan banyak korban, dibuktikan dengan nisan yang ditutup kaih hitam. Itu adalah korban-korban Badarawuhi sebelumnya seperti Bima dan Ayu.

Pak Prabu menceritakan bahwa memang ada rahasia yang tidak ia katakan dan alasan kenapa ia menolak keras di adakan kegiatan ini sejak awal. Tepat di samping lereng, ada tapak tilas, tempat penduduk desa ini mengadakan pertunjukkan tari, bukan untuk manusia namun untuk jin hutan.

Baca Juga: Sosok Dewi Sri, Pemeran Mbah Dok KKN di Desa Penari, Aslinya Cantik dan Anggun Banget!

Pak Prabu mengatakan, dulu, setiap di adakan tarian itu, untuk menghindari balak (bencana) bagi desa ini, seriring berjalanya waktu, rupanya, mereka yang menari untuk desa ini, akan di tumbalkan, masalahnya, setiap penari haruslah dari perempuan muda yang masih perawan.

“Tapi Ayu pak” kata Nur membantah.

“Itu masalahnya. Asumsi saya, Ayu sejak awal hanya sebagai perantara, ke Widya lewat Bima, namun, Ayu tidak memenuhi tugasnya. Akibatnya Ayu di buatkan jalan pintas, ia di beri selendang hijau itu. Tau darimana selendang itu?” kata Pak Prabu.

Baca Juga: Lokasi Syuting KKN di Desa Penari, Apakah di Tempat ASLI? Simak Lokasi yang Kini Jadi Tempat Wisata

Selendang para penari.

Pak Prabu kemudian duduk, matanya merah padam, “seharusnya saya menolak habis-habisan bila bukan karena dia adik teman saya. Selendang itu, adalah selendang yang keramat, tidak ada lelaki yang bisa menolak selendang itu saat di pakai oleh perempuan”

Pak Prabu menyesali tidak menceritakan rahasia Badarawuhi itu sejak awal.

“Nak Ayu tidak salah, nak Bima pun begitu. Saya yang salah, seharusnya saya tolak kalian semua. Toh anak-anak kami pun tidak ada yang tinggal disini. Tempat ini, bukan untuk anak setengah matang seperti kalian” , tambahnya lagi.

Baca Juga: KKN di Desa Penari Terjadi Tahun 1996, Bukan 2009? SimpleMan Beri Klarifikasi

Itulah rahasia besar Badarawuhi yang Pak Prabu sesali tidak diceritakan dalam film KKN di Desa Penari.***

Editor: Rozak Abidin

Sumber: Twitter @SimpleM81378523

Tags

Terkini

Terpopuler