Gila! Restoran Ini Terpaksa ‘Gulung Tikar’ Gegara Komen YouTuber Soal Butir Nasi di Menunya

27 Desember 2020, 08:15 WIB
Ilustrasi restoran di Korea Selatan. /pexels.com/Pixabay

PORTAL PURWOKERTO – YouTuber kini menjadi sebuah profesi yang banyak dilirik masyarakat. Konten yang dibuat pun beragam. Sering kali para YouTuber membuat konten me-review atau mengulas sebuah produk.

Tak jarang, konten ini memberi dampak yang signifikan pada perusahaan yang meluncurkan produk tersebut.

Alih-alih mendapat pelanggan lebih banyak, sebuah restoran di Korea Selatan (Korsel) justru terpaksa ‘gulung tikar’ alias bangkrut karena ulasan seorang YouTuber mengenai menu yang dihidangkannya.

Baca Juga: Heboh, Hubungan Sesama Jenis Pasien Covid Dengan Petugas Berbaju APD di Wisma Altlet

Adalah restoran kepiting berbumbu kecap asin di Daegu,  Korsel, harus menelan pil pahit setelah seorang YouTuber bernama Hayan Tree mengulas restoran ini.

Seperti dilansir Portal Purwokerto dari Portal Jember dalam Youtuber Ini Bikin Satu Restoran Bangkrut! Cuma Gara-gara Komen Sebutir Nasi pada Minggu, 27 Desember 2020, YouTuber ini salah memberikan ulasan mengenai restoran ini dan malah menjadikan restoran ini bangkrut.

Cerita bermula pada 7 Desember lalu. Ketika itu, HayanTree yang memiliki lebih dari 700.000-an subscriber di YouTube, mengunggah video yang mengulas restoran kepiting berbumbu kecap asin yang memberikan pelayanan "all you can eat" di Daegu.

Baca Juga: Waspada Mudik ke Kebumen Jawa Tengah, Hanya ada 1 Wilayah Zona Kuning lainnya Merah dan Oranye

Pada satu momen, HayanTree hendak menambambah porsi makannya dan melihat ada butiran nasi di bumbu hidangannya.

Gara-gara itu, HayanTree merasa curiga jika restoran itu mungkin menggunakan makanan sisa yang tak habis terjual. Video review HayanTree itu lantas viral dan sudah ditonton jutaan kali dalam hitungan hari.

Hanya saja, viralnya video tersebut justru membuat restoran ini mendadak kehilangan pelanggan, bangkrut hingga terpaksa tutup beberapa lama.

Pemilik restoran lantas membantah tuduhan HayanTree dengan memberikan komentar yang dipublikasikan oleh The Korea Herald.

"Dalam waktu kurang dari dua hingga tiga jam setelah YouTuber itu mengunggah video itu, anggota staf kami beberapa kali meninggalkan penjelasan di kolom komentar bahwa kami tidak menggunakan kembali makanan kami,” kata pemilik restoran.

Baca Juga: Tahan Imbang Man Utd 2-2, Leicester City Kokoh di Posisi Kedua Klasmen Liga Inggris

“Kami dapat memberikan seluruh rekaman dari kamera keamanan, tetapi komentar kami diblokir sehingga orang lain tidak bisa melihat mereka," sambungnya.

Rekaman keamanan yang disebutkan pengusaha tersebut akhirnya menunjukkan bahwa butiran beras yang diketahui HayanTree berasal dari hidangan sebelumnya yang dia makan.

HayanTree lantas mengakui kesalahannya dengan menghapus ulasan negatifnya, serta mengunggah video permintaan maaf.

Namun, penghapusan video ulasan negatif dan adanya video klarifikasi tersebut nyatanya tak membantu restoran itu.

Hal ini karena pemilik restoran mengeklaim bahwa pada saat HayanTree kembali untuk merekam video lain, bisnis tersebut sudah terlanjur tutup.

Baca Juga: Ini Kronologis Ambil Paksa Jenazah Wanita Positif Covid-19 di Brebes Berujung Diamankannya 14 Warga

"Saat YouTuber datang untuk syuting lagi, kami sudah tutup. Saya sangat frustasi dan ingin tahu apakah mungkin untuk mencegah pelecehan dan tirani YouTuber, yang lebih menakutkan daripada virus corona, dan saya mengajukan petisi untuk undang-undang dan peraturan agar wisatawan dapat dengan nyaman fokus pada bisnis mereka," kata pemilik restoran.

Gara-gara kasus ini, pemilik resoran sampai memutuskan untuk membuat petisi di laman Cheong Wa Dae. Dalam petisi tersebut ia meminta kepada pihak berwenang untuk turun tangan mengatur para youtuber atau influencer agar tak ada pelaku bisnis lain yang mengalami hal serupa dengannya.

Baca Juga: Jenazah Positif Covid-19 di Brebes yang Diambil Paksa Keluarga, Dimakamkan Sesuai Protokol Kesehatan

Namun, HayanTree sendiri belum mengalami konsekuensi nyata atas ulasannya yang salah tersebut, selain kehilangan beberapa subscriber.

Video yang diunggah YouTuber bisa saja membuat sebuah produk menjadi melesat naik ataupun menurunkannya. Jadi berhati-hati untuk berbicara apalagi seseorang yang dikenal masyarakat luas ya.*** (Portal Jember/Jansilmi Nur Al-Zia)

Editor: Hening Prihatini

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler