Menyamar Jadi Gelandangan, Seorang Ibu Berhasil Tangkap Pembunuh Anaknya bersama Polisi

17 Januari 2021, 14:58 WIB
Ilustrasi garis polisi /Yumi Karasuma/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO - Benar adanya istilah kasih seorang ibu sepanjang masa. Meski sang anak sudah meninggal dunia, ibu akan terus mencintainya hingga akhir hayatnya.

Hal ini dibuktikan oleh seorang ibu yang membantu pihak kepolisian mengungkap pelaku yang telah menculik dan membunuh anaknya.

Bahkan, untuk bisa menangkap para pelaku ini, sang Ibu pun menyamar sebagai gelandangan atau tuna wisma. Beberapa minggu setelah penyamarannya, pelaku berhasil diamankan.

Baca Juga: Tiga Shio Ini Bakal Beruntung Hingga Mendapat Bonus di Tahun 2021, Apa Termasuk Shio Kamu?

Baca Juga: Izinkan Aku Memeluk Dirimu Kali Ini Saja, Lirik Lagu Ungu, Cinta Dalam Hati

Kejadian ini terjadi di salah satu negara di Amerika Selatan, Kolombia. Seorang ibu, Nathalie amaya membantu pihak kepolisian Kolombia menangkap pelaku yang membunuh anaknya, Lynda Micchelle Amaya (15).

Anaknya terbunuh pada Desember 2020 lalu. Ia kemudian mengubah penampilannya dan berbaur dengan tunawisma yang ada di sana.

Seperti dikutip Portal Purwokerto dari Pikiran Rakyat berjudul ‘Ingin Pembunuh Anaknya Segera Terungkap, Seorang Ibu Rela Menyaman Jadi Gelandangan’, jika setelah menyamar menjadi tunawisma di sebuah bangunan terlantar di lingkungan Bogota, San Bernardo Kolombia, para pelaku pembunuh putrinya pun ditemukan.

Baca Juga: Ini Cuplikan Video Animasi Larva yang Viral Baru-Baru Ini, Kenapa ya?

Baca Juga: Anggota Lanud Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Lakukan Rapid Antigen, Ternyata Begini Hasilnya

Ada empat orang pelaku yang diamankan, yakni tiga pria dan satu wanita, yang dikenal dengan geng lokal. Geng ini yang sering meneror lingkungan tersebut.

Kantor Jaksa Agung Kolombia pada Kamis pagi, 14 Januari 2020 mengumumkan penangkapan tiga pria, dan seorang wanita yang terikat dengan geng lokal.

Namun, berdasarkan informasi yang dirilis oleh penegak hukum Kolombia, masih belum jelas mengapa gadis itu menjadi sasaran. Jaksa Agung juga mengatakan ada kemungkinan jika pembunuhannya dilakukan secara acak.

Baca Juga: Hasil Final Thailand Open 2021, Dikalahkan Dechapol/Sapsiree, Praveen/Melati Puas Jadi Runner Up

Baca Juga: Liburan ke Dieng? Wajib Rapid Antigen di Wonosobo, Berikut ini Daftar Klinik yang Melayani

Nathalie yang putus asa akhirnya membantu Kepolisian Metropolitan Bogotá dan agen intelijen Kolombia dengan secara sukarela menyamar sebagai tunawisma sejak 3 Desember 2020 lalu, dengan harapan menemukan pembunuh putrinya.

"Saya memutuskan untuk mengubah penampilan fisik saya, membungkus diri saya dengan selimut hewan peliharaan sehingga baunya sangat buruk,” katanya.

Natalie juga mengungkapkan rela memakai debu dari batu bara untuk membuat wajahnya terlihat kotor.

Baca Juga: Swab Antigen Terdekat di Magelang, Ini Daftar Rumah Sakit yang Melayani lengkap dengan Biayanya

"Saya menghancurkan banyak batu bara untuk menodai wajah saya, memasuki tempat itu dan bersembunyi sehingga mereka akan merasa bahwa saya adalah bagian dari dunia itu,” ujar Nathalie Amaya dalam sebuah wawancara dengan program TV setempat, Noticias Caracol .

Menurut Kantor Jaksa Agung Kolombia, Lynda Michelle pergi bersepeda pada 17 November dan ponselnya dicuri. Remaja itu kembali ke rumah, dan pada 30 November 2020 korban memberi tahu ibunya bahwa dia akan pergi ke salah satu tempat yang biasa memperjualbelikan telepon curian.

Tidak disangka, hari itu menjadi hari terakhir kali ibu dan putrinya berbicara. Tubuh Lynda ditemukan tewas pada 1 Desember 2020 di dalam sebuah gedung kumuh.

Baca Juga: Liburan di Purwokerto Wajib Bawa 8 Oleh-Oleh Khas Banyumas, Apa Saja? Yang Keempat Tak Ada Tandingan

Jaksa Agung Kolombia mengatakan, pemimpin geng yang dikenal sebagai Tazmania memerintahkan anak buahnya untuk menangkap korban. Lynda kemudian dipukuli lalu ditikam dan dimasukan ke dalam tas sebelum memindahkannya ke sebuah bangunan.

Nathalie yang melihat berita lokal terkait dengan penemuan tubuh seorang gadis di sebuah gedung kosong di San Bernardo. Merasa khawatir, dirinya pun lantas mengunjungi kantor pemeriksa medis setempat, namun petugas mengatakan bahwa tubuh itu bukanlah anaknya. 

Petugas tidak pernah menanyakan DNA-nya karena mereka mengklaim korban berusia antara 19 dan 23 tahun, sedangkan Lynda masih berusia 15 tahun.

Baca Juga: Update! Jadwal Tayang MNCTV Hari Ini, 17 Januari 2021, Jam Berapa Saja Upin & Ipin?

Teman dan anggota keluarga Nathalie pun melakukan pencarian di seluruh kota. Salah satu anggota keluarga, Nelson Amaya mengungkapkan bahwa anggota geng menelepon keluarganya untuk meminta tebusan dengan imbalan kepulangan Lynda. 

Pada tanggal 1 Januari 2021, Nathalie mulai mengetahui bahwa tubuh seorang gadis yang sebelumnya ditemukan dan kini berada di kamar mayat rumah sakit setempat, adalah tubuh anaknya.*** (Ayu Nur Anjani/ Pikiran Rakyat)

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler