Apa Penyebab Konflik Rusia dan Ukraina, Kali Ini Serang Ukraina Pakai Kekuatan Penuh di Darat, Laut, dan Udara

24 Februari 2022, 21:52 WIB
Apa Penyebab Konflik Rusia dan Ukraina, Kali Ini Serang Ukraina Pakai Kekuatan Penuh di Darat, Laut, dan Udara /GoogleMaps

PORTAL PURWOKERTO - Apa penyebab konflik Rusia dan Ukraina? Rusia menyerang Ukrania, negara tetangganya di sebelah barat dengan serangan brutal pada Kamis, 24 Februari 2022.

Serangan Rusia terhadap Ukraina tidak terjadi secare mendadak, melainkan berdasarkan sejarah permusuhan yang panjang dan dapat diruntut hingga 1.200 tahun yang lalu. 

Namun apa penyebab konflik Rusia dan Ukrania kali ini disebut Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai efek dari keanggotaan Ukraina dalam NATO pimpinan A.S yang juga merupakan musuh bebuyutan Rusia.

Vladimir Putin telah menyatakan bahwa Rusia meluncurkan serangan terhadap Ukraina melalui darat, laut dan udara.

Baca Juga: Rusia Tembakkan Rudal ke Ukraina, Sekjen PBB Sempat Serukan Presiden Putin untuk Tarik Pasukan

Ukraina memang terletak tepat di bagian barat dari Rusia. Negara seluas 603,628 km² ini memiliki perbatasan darat dan laut dengan Rusia.

Vladimir Putin telah meluncurkan operasi militer di Ukraina. Dari kota-kota besar di negara yang memiliki 7 situs warisan dunia ini terdengar dentuman ledakan dan tembakan. 

Kota yang diserang Rusia termasuk juga Kiev yang merupakan ibukota Ukraina. 

Rusia menuntut diakhirinya ekspansi NATO ke arah timur dan mengatakan keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer Atlantik pimpinan AS tidak dapat diterima.

Baca Juga: Profil Arnold Putra, Instagram dan Pacar Desainer Nyentrik Penuh Kontroversi yang Dijuluki 'Fashion Guru'

Penembakan di dua wilayah Ukraina telah terjadi yang disebut dilakukan oleh separatis dukungan Rusia. 

Kondisi ini dimanfaatkan Rusia untuk mengirimkan pasukan berkedok penjaga perdamaian di wilayah tersebut. 

Bagi kubu Barat, tindakan Rusia ini disebut sebagia awal invasi milter Rusia terhadap Ukraina yang bermula pada Senin, 21 Februari 2022.

Invasi ini dijawab negara-negara barat dan Jepang untuk memberlakukan sanksi ekonomi terhadap bank-bank Rusia dan individu Rusia.

Baca Juga: Scorpions Rilis Album Baru 'Rock Believer', Setelah Penantian Panjang 12 Tahun

Namun hal ini tidak menghalangi Vladimir Putin untuk tetap mengirimkan sekitar 150.000 hingga 200.000 tentaranya dengan dalih menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan dengan Ukraina. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyadari benar bahwa Rusia akan segera menyerang dan membuat pidato yang emosional dengan menyebut bahwa bila terjadi perang, akan menjadi bencana besar bagi kedua negara.

“Jika mereka mencoba mengambil negara kami dari kami, kebebasan kami, kehidupan kami, kehidupan anak-anak kami, kami akan membela diri kami sendiri,” ujar Volodymyr Zelenskyy yang juga merupakan mantan aktor dan sutradara asal Ukrania ini.

Baca Juga: Wanita-wanita Arab Saudi Bertekad Bentuk Tim Nasional Golf Pertama

Presiden Ukraina Zelenskyy mengatakan Rusia telah melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur Ukraina dan penjaga perbatasan, dan ledakan telah terdengar di banyak kota. 

Darurat militer di Ukraina telah dideklarasikan. Pusat komando militer di Kiev dan kota Kharkiv di timur laut telah dihantam misil.

Pasukan Rusia juga dikabarkan telah mendarat di kota pelabuhan selatan Odesa dan Mariupol.

Serangan terhadap Ukraina bukan hanya dilakukan dari Rusia, namun juga lewat Belarusia yang berada di sebelah utara Ukraina. 

Baca Juga: Las Vegas Dimana? Ini Fakta Menarik Tentang Kota Tempat Konser BTS April 2022 Mendatang

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menghancurkan infrastruktur militer di pangkalan udara Ukraina dan menurunkan pasukan angkatan udaranya.

Saat ini Ukraina menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil dengan alasan risiko tinggi terhadap keselamatan.

Sementara Rusia menangguhkan penerbangan domestik di bandara dekat perbatasannya dengan Ukraina hingga 2 Maret 2022.

 

NATO yang didalangi oleh Amerika Serikat memang mengembangkan sayapnya ke wilayah Eropa Timur yang nota bene merupakan daerah pecahan Uni Soviet.

Baca Juga: Data Credit Suisse Dikabarkan Bocor, Transaksi Miliaran Dollar Penjahat dan Maling Uang Rakyat Terungkap

Tiga negara bekas Uni Soviet yaitu Latvia, Estonia dan Lithuania telah bergabung dengan Pakta Atlantik Utara, NATO.

Ukrania mendekat ke NATO dan bukan Rusia disebabkan dengan adanya ketakutan adanya intimidasi dari Rusia. Apalagi setelah Crimea, daerah di selatan Ukraina juga sudah dicaplok Rusia. 

Bagi Ukrania, menjadi anggota NATO akan secara signifikan meningkatkan dukungan militer terhadap Ukrania yang datang dari banyak negara, termasuk A.S.

 

Hal ini diharapkan akan menghindarkan Ukrania dari pencaplokan daerahnya oleh Rusia. 

Namun ternyata hal ini menimbulkan kemarahan Rusia dan menyebabkan kekuatan militer Rusia menyerang Ukrania dari darat, laut, dan udara.***

 

 

Editor: Lasti Martina

Tags

Terkini

Terpopuler