Network
PORTAL PURWOKERTO - Rusia mulai menembakkan peluru kendali (rudal) ke beberapa kota di Ukraina dan mendaratkan pasukannya di pantai selatan negara itu pada Kamis 24 Februari.
Serangan dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin memberi lampu hijau atas apa yang disebutnya sebagai 'a special military operation in the east.'
Dikutip dari Reuters, suara ledakan terdengar menjelang fajar dari Kyiv, ibu kota Ukraina tak lama setelah Putin tampil di televisi nasional Rusia.
Baku tembak terjadi di dekat bandara utama ibu kota, seperti dilaporkan kantor berita Interfax, dan suara sirine terdengar dari berbagai penjuru kota.
Baca Juga: Scorpions Rilis Album Baru 'Rock Believer', Setelah Penantian Panjang 12 Tahun
"Putin baru saja meluncurkan invasi penuh atas Ukraina. Kota-kota damai di Ukraina berada di bawah serangan," cuit Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, di Twitter.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan reaksi terhadap serangan Rusia dan menyatakan bahwa ia mengirimkan doa bagi warga Ukraina yang menderita karena serangan Angkatan Bersenjata Rusia yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.
Amerika Serikat dan sekutunya telah menyatakan akan menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia jika serangan benar-benar terjadi.
