Sosok Dalai Lama ke 14, Pemuka Agama di Tibet, Geger Video Minta Anak Kecil Cium dan Hisap Lidahnya Viral

11 April 2023, 08:59 WIB
Sosok Dalai Lama ke 14, Pemuka Agama di Tibet, Geger Video Minta Anak Kecil Cium dan Hisap Lidahnya Viral /instagram @DalaiLama/

PORTALPURWOKERTO - Sebuah video Dalai Lama ke 14 minta dicium dan dihisap lidahnya viral di Twitter menggemparkan dunia. Dalam video tersebut terlihat Dalai Lama meminta seorang anak laki laki untuk menciumnya.

Video ini langsung mendapatkan reaksi keras oleh warganet karena dinilai sangat tidak wajar.

Dikutip dari instagram resmi Dalai Lama, pihaknya telah meminta maaf kepada seluruh kerabat dan keluarga anak laki-laki tersebut dan semua orang yang telah menonton video itu.

"Telah beredar sebuah video yang menunjukkan pertemuan seorang anak laki-laki yang meminta pelukan dari Dalai Lama. Dalai Lama meminta maaf kepada seluruh keluarga dan seluruh teman-teman di dunia atas luka dari kata-kata yang ditimbulkan," ujar klarifikasi tersebut.

Baca Juga: Nama Pemimpin Agama Buddha, Nama Upacara Keagamaan Buddha, Rumah Ibadah, Hari Besar, Bagaimana Agama Islam

Dalai Lama disebut suka bercanda dan menggoda orang saat ia bertemu dengan siapapun baik di depan kamera maupun di luar kamera. Ia menyesalkan insiden tersebut.

Klarifikasi instagram Dalai Lama

Siapa Dalai Lama?

Dalai Lama.

Dalai Lama adalah gelar yang diberikan untuk pemimpin spiritual tertinggi dari agama Buddha Tibet, yang secara resmi disebut sebagai Kepala Agama Buddha Tibet.

Gelar Dalai Lama pertama kali diberikan pada abad ke-16 kepada Gendun Drup, seorang biksu Tibet yang menjadi kepala agama Buddha Tibet dan dianggap sebagai reinkarnasi dari Avalokiteshvara, Buddha Kasih Sayang. Sejak saat itu, gelar ini telah diteruskan dari generasi ke generasi sebagai tanda reinkarnasi spiritual dari pemimpin agama Buddha Tibet.

Baca Juga: Apa Arti Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta, Ucapan Salam Umat Buddha Waisak, Kenali Diri Sebelum Ucapkan Itu

Salah satu Dalai Lama yang paling terkenal adalah Dalai Lama ke-14, yaitu Tenzin Gyatso. Ia menjadi Dalai Lama pada usia dua tahun pada tahun 1937 dan memegang gelar ini hingga 2011 ketika ia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin politik Tibet. Tenzin Gyatso sangat dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak dan otonomi Tibet serta advokasi perdamaian, kesetaraan, dan pengembangan pribadi.

Sebagai tokoh spiritual dan pemimpin agama, Dalai Lama dikenal di seluruh dunia sebagai pribadi yang mencanangkan perdamaian, cinta kasih, dan pengembangan spiritualitas. Ia telah menerima banyak penghargaan internasional, termasuk Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1989.

Tentang Dalai Lama ke-14 Tenzin Gyatso

Dalai Lama ke-14, pemuka agama di Tibet

Tenzin Gyatso adalah seorang pemimpin spiritual dan tokoh politik Tibet yang juga dikenal sebagai Dalai Lama ke-14. Ia lahir pada tanggal 6 Juli 1935 di desa Taktser, Provinsi Amdo, Tibet. Tenzin Gyatso dianggap sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama ke-13, Thubten Gyatso, dan pada usia dua tahun ia dipilih untuk menjadi Dalai Lama yang baru.

Sejak masa kecilnya, Tenzin Gyatso telah menunjukkan minat dan bakat dalam bidang spiritual. Ia mendapatkan pendidikan dari para guru agama terkemuka di Tibet dan mulai aktif berpartisipasi dalam kegiatan politik di Tibet pada usia muda.

Pada tahun 1950, tentara Tiongkok menyerbu Tibet dan mengambil alih kekuasaan politik di negara tersebut. Tenzin Gyatso diangkat sebagai kepala negara Tibet pada usia 15 tahun dan mulai berjuang untuk hak otonomi dan kemerdekaan Tibet dari Tiongkok. Ia melarikan diri ke India pada tahun 1959 setelah pemberontakan di Lhasa yang berujung pada kekerasan dan pemerintahan Tiongkok di Tibet.

Sejak itu, Tenzin Gyatso memimpin pemerintah Tibet di pengasingan dan memperjuangkan hak otonomi Tibet secara internasional. Ia telah melakukan perjalanan ke berbagai negara di seluruh dunia, bertemu dengan pemimpin dunia dan memberikan pengarahan tentang kebudayaan Tibet dan hak-hak rakyat Tibet.

Baca Juga: Selamat Waisak 2566 BE Artinya Apa, Tercantum Dalam Perayaan Trisuci Waisak Tahun 2022 bagi Umat Buddha

Tenzin Gyatso juga dikenal sebagai seorang pemimpin spiritual yang mencanangkan cinta kasih dan perdamaian. Ia memperjuangkan harmoni antara agama-agama di seluruh dunia dan mendorong pengembangan pribadi melalui praktik meditasi dan kebijaksanaan agama Buddha.

Selama masa hidupnya, Tenzin Gyatso telah menerima banyak penghargaan internasional atas upayanya untuk perdamaian dan kemanusiaan, termasuk Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1989. Ia juga merupakan penulis buku-buku spiritual yang populer, seperti "The Art of Happiness" dan "The Book of Joy", yang ditulis bersama dengan teman dekatnya, Paus Fransiskus.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler