PORTAL PURWOKERTO - Badai tropis Molave menghantam sejumlah provinsi di Filipina. Sebanyak 1.800 orang dievakuasi serta ratusan orang dilaporkan terdampar di sejumlah pelabuhan.
Angin topan tropis yang membawa hujan lebat mendekati selatan pulau utama Luzon pada Minggu 25 Oktober 2020 dan terus bergerak melintasi beberapa provinsi.
Negara tersebut juga telah menangguhkan perjalanan laut karena badai tropis Molave diperkirakan akan membawa hujan lebat di dua wilayah di bagian Luzon.
Baca Juga: Cara Belajar Anak Millennials Yang Berbeda Dari Pendahulunya
Otoritas setempat juga sudah mengeluarkan warning, angin topan tropis dalam waktu dekat mendekati beberapa provinsi di wilayah Bicol dan Calabarzon
"Badai Molave terus bergerak dan diperkirakan akan menghantam beberapa provinsi di kemudian hari saat melintasi wilayah selatan Luzon, kata biro cuaca nasional dikutip Portal Purwokerto dari Antara dan Reuter.
Intensifikasi lebih lanjut sebelum pendaratan di wilayah Bicol menurut biro dalam sebuah buletin masih mungkin terjadi.
Baca Juga: 7 Film Horor Korea Selatan yang Asik Ditonton saat Libur Panjang
Sebelumnya ada ada badai tropis Saudel, Molave bergerak mengikutinya. Pekan lalu Saudel telah memicu terjadinya banjir yang meluas di Provinsi Quezon di wilayah Calabarzon, tenggara Ibu Kota Manila.
Biro cuaca menyebut setelah melintasi kepulauan Filipina, Molave diperkirakan akan terus meningkat di Laut Cina Selatan, kemungkinan mencapai kategori topan pada Selasa malam, 27 Oktober.
Badai tropis telah isi memaksa operasi perjalanan laut di wilayah Calabarzon batalkan.
Baca Juga: 400 Paket Konversi BBM ke BBG dibagikan ke Petani Kebumen
"Sebanyak 662 orang dilaporkan terdampar di pelabuhan karena angin kencang," kata Badan Pemantau Bencana setempat.
Menghindari terjadinya korban, sebelum badai mendekati Provinsi Bicol, otoritas Filipina telah mengevakuasi total 532 keluarga, atau 1.789 orang, sejumlah lokasi penampungan sementara.
Hampir setiap tahun Filipina dilanda angin topan, akhir tahun lalu. Topan Phanfone yang menerjang pada Selasa 24 Desember 2019 malam.
Baca Juga: Masker Kain Kurang Efektif Digunakan, Tapi Masih Bisa Cegah Virus Masuk, Cek Caranya
Angin dengan kecepatan 120 km/jam dan kecepatan sapuan 150 km/jam disertai hujan deras terus-menerus di sepanjang jalur pulau-pulau, di delapan wilayah.
Ratusan rumah rusak dan banjir di delapan wilayah, topan yang menerjang pusat Filipina pada malam Natal tahun lalu menyebabkan 28 korban jiwa Sebanyak 12 lainnya dilaporkan hilang.
Topan yang terjadi di malam Natal memaksa sekitar 43.000 dari 185.000 orang terdampak bencana topan bertahan tenda pengungsian. Terhitung 49 rumah hancur total sementara 2.000 lainnya rusak, jaringan listrik baru bisa dinyalakan setelah tiga hari.***