Network
PORTAL PURWOKERTO – Boko Haram membunuh 43 petani di wilayah Maidaguri Nigeria yang dilaporkan pada Sabtu, 28 November 2020, oleh Al Jazeera.
Dilansir Portal Purwokerto dari United State Institute of Peace (USIP) dan Al Jazeera , Boko Haram telah melakukan aksi kekerasan mereka di wilayah Nigeria selama bertahun-tahun.
Nama Boko Haram sering disebut-sebut sejak insiden penculikan sebanyak lebih dari 200 murid perempuan di Nigeria.
Baca Juga: Reaksi Presiden Nigeria Terhadap Pembunuhan 43 Petani Oleh Boko Haram
Boko Haram juga diberitakan telah membuat sekitar dua juta orang mengungsi dari wilayah timur laut Nigeria dimana aksi-aksi mereka sering terjadi, seperti yang dilansir dari Al-Jazeera.
Kelompok ini merupakan kelompok Islamis militan dimana ingin mengganti pemerintahan Nigeria terutama sebelah utara dengan dengan ideologi Islam secara utuh yang mereka yakini, seperti dikutip Portal Purwokerto dari USIP pada Minggu, 29 November 2020.
Dengan nama Jama'atu Ahlus-Sunnah Lidda'Awati Wal Jihad, dunia lebih mengenal kelompok ini dengan sebutan Boko Haram.
Baca Juga: Boko Haram Dilaporkan Membunuh 43 Petani di Nigeria Setelah Bulan Lalu Membunuh 22 Petani
Boko Haram sering melakukan aksi serangan kekerasannya terhadap kantor-kantor pemerintah, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan gereja-gereja sehingga mengancam stabilitas negara.
Sejak tahun 2011, kelompok Boko Haram telah melancarkan aksi pemboman hampir setiap minggu di tempat-tempat umum di wilayah timur laut Nigeria.
Boko Haram dinilai berbeda dari Al-Qaeda yang sering menyasar panggung internasional dalam melancarkan aksinya meski pada tahun 2011, kelompok ini sukses mengobrak-abrik komplek PBB di Abuja.
Kelompok ini dianggap sering mengusik ketenangan dan stabilitas nasional Nigeria dibandingkan teror internasional yang dilakukan Al-Qaeda.
Baca Juga: FPI Benarkan Habib Rizieq Pulang dari RS Ummi, Polresta Bogor Bakal Menyelidiki
Saat ini, Boko Haram sering menyasar para penebang, penggembala, petani, dan nelayan dalam melakukan aksi mereka. Kelompok ini menuduh mereka memata -matai dan menyampaikan informasi kepada militer dan milisi lokal yang memerangi Boko Haram.***
