Network
Kim Jong Un bahkan melarang penangkapan dan produksi garam karena khawatir air laut telah terkontaminasi virus. Akibatnya, sekitar 110 ribu ton beras dari Beijing terdampar di pelabuhan Daliam di Tiongkok Timur Laut.
“Dia telah mengekspresikan emosi berlebihan, kemarahan dan tanda-tanda stress, dan semakin memberikan perintah yang tidak masuk akal,” kata Ha.
Baca Juga: Masih Siaga, Lebih Dari 5 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gunung Ili Lewotolok
Sebelumnya Microsoft mengatakan pada awal November, peretas yang bekerja untuk pemerintah Rusia dan Korea Utara, telah mencoba masuk ke jaringan tujuh perusahaan farmasi dan peneliti vaksin di Kanada, Prancis, India, Koera Selatan dan Amerika Serikat.
Peretas diduga berasal dari Korea Utara, yang menargetkan pembuat vaksin virus corona AstraZeneca dengan pesan WhatsApp dan Linkedin palsu.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa penjahat dunia maya dari Negara jahat itu menargetkan raksasa farmasi Inggris saat berlomba untuk menyebarkan job untuk Covid-19.
Baca Juga: Yiren dan Sihyeon EVERGLOW Positif Corona, Bagaimana Anggota Lainnya?
Astra Zeneca telah bermitra dengan Universitas Oxford untuk menghasilkan vaksin yang sangat dibutuhkan.
Para peretas menyamar sebagai prekrut situs jejaring Linkedin dan WhatsApp lalu mendekati staf AstraZeneca dengan tawaran pekerjaan palsu.
Kemudian diklaim bahwa peretas mengirim dokumen yang dimaksudkan sebagai deskripsi pekerjaan yang dibubuhi kode bahaya, yang dirancang untuk mendapatkan akses ke komputer korban.
