PORTAL PURWOKERTO - Kudeta Myanmar yang terjadi sejak akhir bulan Februari meletus hingga hari Minggu 7 Maret 2021 kemarin.
Lebih dari 50 warga sipil meninggal dunia karena berunjuk rasa atas kudeta yang dilakukan Militer Myanmar terhadap pemerintahan.
Beberapa video dari Militer Myanmar yang diunggah ke Youtube kini telah dihapus karena melanggar pedoman komunitas.
Baca Juga: Hormat pada Presiden Indonesia, UEA Sematkan Jokowi Jadi Nama Jalan dan Masjid di Abu Dhabi
Militer Myanmar mengunggah video kekerasan terhadap penentang kudeta militer sejak bulan lalu.
"Kami telah menghentikan sejumlah saluran dan menghapus beberapa video dari YouTube sesuai dengan pedoman komunitas kami dan hukum yang berlaku," kata juru bicara YouTube dikutip dari Reuters.
Perusahaan itu mengatakan telah menarik saluran jaringan negara termasuk MRTV, (Radio dan Televisi Myanmar) serta Myawaddy Media milik militer, Varietas MWD, dan MWD Myanmar.
Keputusan itu diambil setelah kudeta militer di negara Asia Tenggara yang menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih pada 1 Februari, yang menyebabkan kemarahan dan protes publik yang meluas.
Baca Juga: Jatuh Dari Lantai 12 Apartemen, Bocah 3 Tahun Selamat, Ini Kronologisnya