Inggris Akhiri Lockdown, Total Vaksin Mencapai 66,69 Persen, Tidak Perlu Pakai Masker dan Jaga Jarak

- 6 Juli 2021, 11:18 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada 5 Juli 2021 menetapkan rencana untuk mengakhiri lockdown, termasuk menghapus kewajiban memakai masker dan menjaga jarak sosial
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada 5 Juli 2021 menetapkan rencana untuk mengakhiri lockdown, termasuk menghapus kewajiban memakai masker dan menjaga jarak sosial /Instagram.com/@borisjohnsonuk




PORTAL PURWOKERTO - Pemerintah Inggris memutuskan untuk mengakhiri lockdown yang selama ini diterapkan sejak pandemi covid-19.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada 5 Juli 2021 menetapkan rencana untuk mengakhiri lockdown, termasuk menghapus kewajiban memakai masker dan menjaga jarak sosial (social distancing).

Tingginya tingkat vaksinasi covid-19 di Inggris yang mencapai 66,69 persen populasi Inggris dianggap sebagai salah satu alasan penyebaran virus ini melambat.

Baca Juga: PM Boris Johnson Akan Temui Anggota Parlemen Yakinkan Lockdown Kedua Inggris

Boris Johnson berharap pencabutan lockdown di Inggris berlangsung pada 19 Juli 2021. Rencana finalnya akan diumumkan pemerintah pada Senin pekan depan, 12 Juli 2021.

Dalam rencana yang diungkapkan, beberapa peraturan pemerintah terkait lockdown Inggris selama covid-19 akan dihapus.

Berikut adalah rencana apabila lockdown Inggris benar-benar dilakukan:
1.Mencabut peraturan menggunakan masker.
Memakai masker menjadi pilihan pribadi warga Inggris. Pemerintah akan tetap merekomendasikan pemakaian masker bagi mereka yang rentan, namun tidak ada paksaan.


2.Tidak ada batasan jarak sosial (social distancing)
Baik untuk acara sosial setiap hari ataupun acara besar seperti pernikahan, pemakaman, dan sebagainya, tidak ada jarak minimal 1 meter antar orang.

Dalam acara tersebut juga tidak dibatasi berapa banyak orang yang dapat hadir. Hal ini termasuk konser dan event olah raga besar-besaran.

3.Semua tempat usaha diperbolehkan buka
Perhotelan, klub malam dan bisnis lainnya yang sebelumnya diharuskan tutup kini dapat dibuka kembali.

Baca Juga: Perdana Menteri Boris Johnson Tuai Protes Setelah Umumkan Lockdown Nasional Kedua Inggris

4.Penghapusan Karantina
Mereka yang telah divaksinasi diperbolehkan untuk masuk ke Inggris tanpa harus melewati masa karantina terlebih dahulu. Meskipun berasal dari negara zona kuning.

5.Tidak ada lagi WFH alias bekerja dari rumah
Pemerintah akan menghapus serangkaian aturan mengekang terkait covid-19 dan membuat serangkaian pedoman keamanan.

Pemilik usaha dan pekerja tidak lagi diminta untuk WFH (work from home) atau bekerja dari rumah. Kebijakan pekerjaan diserahkan kepada pemilik usaha.

6.Isolasi mandiri
Mereka berkontak dengan seseorang yang positif covid-19 namun telah mendapatkan dosis 2x vaksin tidak perlu melakukan isolasi mandiri.

Namun bisa seseorang positif, sudah vaksin ataupun belum tetap harus melakukan isolasi mandiri.

7.Sertifikasi covid-19
Inggris memutuskan untuk tidak mengejar status sertifikasi status covid-19 warganya untuk dilegalkan berdasarkan hukum.

8.Vaksinasi covid-19
Mempercepat pemberian dosis vaksin kedua bagi mereka yang berada di bawah 40 tahun. Awalnya interval antar dosis adalah 12 minggu, namun kini menjadi 8 minggu

Program vaksinasi di Inggris pada awalnya menggunakan vaksin Astrazeneca yang merupakan kolaborasi universitas ternama di Inggris, Oxford dengan perusahaan obat Astrazeneca.

Baca Juga: Boris Johnson Umumkan Lockdown, Liga Premier Inggris Tetap Berlangsung

Vaksinasi yang berlangsung sejak Desember 2020 menyasar lansia di atas 85 tahun dan secara berurutan kepada yang berusia lebih muda.

Kini ada 45,3 juta orang yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin covid-19 dan 33,7 juta orang lainnya telah mendapatkan dosis kedua menurut data pemerintah.

Ini berarti sekitar 66,69 persen populasi Inggris telah di vaksinasi menurut data Our World in Data per 4 Juli 2021.

Di Indonesia sendiri, jumlah vaksinasi yang telah diberikan per tanggal 4 Juli 2021 hanya sebanyak 11, 72 persen.

Jumlah ini lebih rendah daripada Malaysia yang baru mengejar ketinggalan vaksin pada Juni sebanyak 19,74 persen.

Tindakan Inggris untuk mengakhiri lockdown disambut baik oleh warganya. Terbukti dalam beberapa pertandingan Euro 2020 yang diadakan di London, penggunaan masker tidak diwajibkan, begitu pula dengan ketiadaan jarak aman atau social distancing.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Chanelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah