Network
PORTAL PURWOKERTO - Angkatan bersenjata Ukraina bertempur melawan pasukan Rusia yang menyerbu dari tiga sisi negara itu sejak Kamis 24 Februari kemarin.
Serangan Rusia terhadap Ukraina ini merupakan serangan terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia II, dan mengharuskan puluhan ribu orang mengungsi.
Dilansir dari Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang melalui siaran televisi menjelang fajar.
Putin mengatakan bahwa ia memerintahkan 'operasi militer khusus' untuk melindungi warga, termasuk warga Rusia, yang terancam 'genosida' di Ukraina. Oleh Barat, tuduhan Putin atas adanya ancaman genosida ini dianggap sebagai propaganda tanpa dasar.
Tak lama kemudian suara ledakan dan tembakan terdengar sepanjang hari di ibu kota dan wilayah lain Ukraina. Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
Sementara itu, pada Kamis malam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah memerintahkan mobilisasi umum agar dilaksanakan selama 90 hari, "untuk memastikan pertahanan negara."
Seorang penasehat di kantor presiden Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menguasai area bekas pembangkit listrik nuklir Chernobyl, 90 km utara Kyiv. Titik ini berada di jalur terpendek antara ibukota Ukraina dan Belarus, negara di mana Moskow telah menempatkan pasukannya.
Baku tembak juga terjadi di bandara Hostomel yang terletak di luar Kyiv ketika pasukan penerjun Rusia mendarat. Hal yang sama terjadi di wilayah Sumy dan Kharkiv yang terletak di timur laut Ukraina dan Kherson di selatan.
