PORTAL PURWOKERTO – Ketegangan konflik antara Israel dan Palestina memang menyita perhatian dunia, terutama karena jumlah korban masyarakat Palestina yang telah mencapai ribuan jiwa.
Agresi militer yang dikerahkan Israel ke Palestina berdasarkan informasi telah menelan korban jiwa setidaknya lebih dari 12 ribu orang.
Hal ini jelas memantik masyarakat dunia termasuk Indonesia yang mendukung hak kependudukan Palestina untuk menyerukan kampanye boikot produk pro Israel sejak awal agresi Israel ke Palestina di bulan Oktober 2023.
Sejumlah perusahaan dirilis oleh BDS Movement yang merupakan gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi terhadap Israel, yang tentu saja membuat perusahaan-perusahaan tersebut ketar ketir.
Sasaran perusahaan yang produk-produknya dikampanyekan boikot beragam, mulai dari perusahaan resto cepat saji, elektronik hingga fashion seperti KFC, HP, Siemens, PUMA, dan AHAVA yang merupakan brand beauty asal Israel.
Dampak Boikot Bagi Israel
Mengenai dampak kerugian, Israel membantah bahwa adanya boikot merugikan mereka. Malah mereka menyebut bahwa itu hanya akan menambah penderitaan rakyat Palestina, bukan menguranginya, dilansir dari The Jerusalem Post.