PORTAL PURWOKERTO - Mau bukti jika Google mendukung Israel, pernah mendengar pemecatan seorang karyawan Google karena memprotes keras perusahaan tersebut karena mengijinkan militer Israel menggunakan teknologi Google.
Pegawai yang dipecat oleh Google adalah insinyur Google Cloud dia memprotes Proyek Nimbus, dengan nilai kontrak sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp18,6 triliun agar pemerintah Israel bisa akses layanan Cloud dari Google dan Amazon.
“Proyek Nimbus menempatkan anggota komunitas Palestina dalam bahaya, tidak ada apartheid awan, ” ujar mantan karyawan Google tersebut.
Menurutnya, Google telah mengalami kemunduran atas keterlibatan mereka dalam Proyek Nimbus dengan Israel seperti dikutip dari Antara.
Bukti dukungan Google terhadap Israel lainnya ketika Google membeli perusahaan rintisan keamanan siber asal Israel, untuk Siemplify memperkuat sistem keamanan mereka.
Google telah membayar tunai akuisisi tersebut senilai 500 juta dolar Amerika Serikat.
Siemplify yang dipimpin CEO Amos Stern, bergerak dalam bidang orketrasi keamanan, solusi otomasi serta respons.
Google menyebut jika platform Siemplify akan diintegrasikan ke komputasi awan Google Cloud, dan akan dijadikan sebagai pondasi kapabilitas yang akan mereka investasikan.