Militer AS Beli Data ke Muslim Pro, Warganet Ramai-ramai Un-Instal Aplikasi

- 18 November 2020, 03:55 WIB
Aplikasi Muslim Pro.
Aplikasi Muslim Pro. /WARTA PONTIANAK/Tangkapan layar di Play Store android

PORTALPURWOKERTO- Kabar yang cukup mengejutkan datang dari aplikasi Muslim Pro. Sebab, militer Amerika Serikat kedapatan membeli data dari aplikasi yang telah diunduh hingga 50 juta pengguna tersebut.

Muslim pro adalah aplikasi pengingat salat yang cukup populer, bahkan di Indonesia sendiri banyak yang menggunakan aplikasi satu ini. 

Munculnya laporan soal transaksi pembelian  data dari Muslim Pro membuat banyak pihak marah dan kini  ramai-ramai menghapus instalasi aplikasi tersebut di ponsel.

Baca Juga: Sering Dapat SMS Penipuan? Ini Panduan Bebas SMS Penipuan dari Kominfo

Untuk menyajikan data yang akurat, aplikasi Muslim Pro menggunakan data lokasi penggunanya. Informasi inilah yang kemudian ditransaksikan kepada pihak ketiga, salah satunya Departemen Militer Amerika Serikat.

Militer AS memang bukan pertama kali ini membeli data pengguna dari berbagai aplikasi dengan alasan keamanan. Dikutip Portal Purwokerto dari Bussiness Insider, militer AS berdalih menggunakan data tersebut untuk mencegah upaya terorisme.

Namun sebelumnya diketahui bahwa data dan informasi serupa dapat digunakan untuk melancarkan aksi serangan udara di negara-negara konflik.

Baca Juga: Apa Saja Khasiat yang Bisa Didapat dengan Minum Rutin Jus Seledri?

Selain aplikasi Muslim Pro, beberapa aplikasi lainnya juga banyak yang melakukan transaksi jual beli data lokasi kepada pihak ketiga.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: Business Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x