PORTALPURWOKERTO - Simak cara membunuh belatung di dalam tubuh manusia berikut ini.
Belatung merupakan larva dari lalat. Setelah lalat bertelur di tempat yang lembap, telur kemudian akan menjadi belatung.
Setelah menjadi belatung ia berubah menjadi pupa, hingga akhirnya menjadi lalat.
Belatung bisa hidup di dalam tubuh manusia dengan beberapa kondisi khusus misalnya luka yang terbuka pada penderita diabetes melitus.
Sebuah kasus yang sangat tidak biasa pernah ditemukan kala belatung hidup di dalam organ intim wanita berusia 79 tahun.
Wanita asal Skotlandia tersebut pingsan di kebun selama dua hari dan ternyata ada enam belatung yang hidup menggerogoti organ vitalnya.
Kondisi belatung yang hidup di tubuh manusia disebut dengan myiasis.
Berikut cara mencegah terjadinya myiasis:
- Menjaga perilaku hidup sehat
- Lalat suka bertelur di tempat yang lembap dan kotor. Pastikan pakaian dan handuk selalu kering
Baca Juga: Nonton Video Viral Belatung Bikin Warganet Syok: Trending di Twitter
- Jemur dan setrika baju untuk 'membunuh' hewan-hewan kecil yang menempel di pakaian
- Menjaga kebersihan rumah
Apabila belatung tidak sengaja tertelan karena sedang makan buah-buahan, tubuh manusia mungkin akan mengalami gangguan pencernaan.
Segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika permukaan kulit sakit dan melepuh, seperti ada larva bergerak di bawah jaringan kulit.
Baca Juga: Penyebab Belatung Ada di Miss V, Kasus yang Sama Pernah Terjadi Pada 2015
Sebab jika sudah ada infeksi akan membutuhkan pertolongan medis dan perawatan.
Berikut ini beberapa macam kondisi myiasis yang bisa terjadi pada manusia lengkap dengan cirinya:
1. Myasis Kulit
Gejala myiasis tergantung pada area tubuh yang terinfeksi. Myiasis bisa terjadi kulit di mana belatung menembus kulit dan berkembang di jaringan di bawah kulit.
Tempat belatung hidup di tubuh manusia yang paling umum adalah area kulit yang sering terbuka seperti punggung, dan kulit kepala.
Dalam 24 jam, papula yang menyerupai gigitan serangga akan membengkak menjadi lesi seperti bisul dengan diameter berkisar antara 10 hingga 35 mm.
Seringkali, ada pori kecil (berdiameter 2-3 mm) di tengah bisul yang memungkinkan larva bernafas.
Orang yang tubuhnya ada belatung akan mengalami rasa sakit, dan beberapa telah melaporkan merasakan larva bergerak di dalam jaringan.
2. Creeping myiasis
Myasis ini terjadi pada belatung parasit yang tidak dapat berkembang pada manusia.
Baca Juga: Penyebab Belatung Ada di Miss V, Kasus yang Sama Pernah Terjadi Pada 2015
Manusia berfungsi sebagai tuan rumah yang tidak disengaja untuk lalat ini, yang mencakup beberapa spesies Hypoderma.
Gejala utamanya adalah pembengkakan yang menyakitkan yang "merayap" ke seluruh tubuh saat larva bintang pertama bermigrasi dan mencari tempat yang cocok untuk perkembangannya.
3. Myiasis luka
Myasis luka terjadi sebagai akibat dari pengendapan telur pada daging yang membusuk atau luka yang mengeluarkan nanah. Belatung bisa menyerang tubuh selain tinggal di lapisan superfisial jaringan yang terbuka.
Kondisi ini sering terjadi pada pasien diabetes melitus yang mengalami luka luar.
4. Myiasis rongga tubuh
Kondisi ini bisa terjadi pada mata, saluran hidung, saluran telinga, atau mulut. Biasanya disebabkan oleh D. hominis dan cacing ulir.
Baca Juga: Penyebab Belatung Ada di Miss V, Kasus yang Sama Pernah Terjadi Pada 2015
Jika belatung menembus ke dasar otak, meningitis dan kematian bisa terjadi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bisa terjadi kebutaan karena invasi ke saraf optik.
5.Myiasis yang tidak disengaja
Kondisi ini terjadi hasil dari menelan telur atau belatung yang ada ke dalam saluran pencernaan.
Pasien akan mengalami iritasi lokal, muntah, dan diare adalah gejala yang biasa.
Baca Juga: Nonton Video Viral Belatung Bikin Warganet Syok: Trending di Twitter
Baca Juga: Keren! Moon Phase 2007, Cek Fase Bulan Hari Ulang Tahun Kamu yang Lagi Viral di TikTok
Kadar oksigen yang rendah dalam usus biasanya akan membunuh belatung, tetapi beberapa dapat bertahan hidup secara utuh karena lapisan luarnya tahan terhadap enzim pencernaan.
Jika Anda mengalami beberapa tanda seperti di atas, sebaiknya kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan terbaik.***