Tjahjo Kumolo Sekjen PDIP Era Megawati Soekarnoputri Idap Infeksi Paru Paru, Cek Gejala Penyakit Ini

1 Juli 2022, 16:34 WIB
Tjahjo Kumolo Sekjen PDIP Era Megawati Soekarnoputri Idap Infeksi Paru Paru, Ini Gejalanya /Instagram @tjahjo_kumolo

PORTAL PURWOKERTO- Tjahjo Kumolo,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) meninggal dunia, Jumat, 1 Juli 2022 pukul 11.10 WIB.

Mantan Sekjen PDIP pada era Megawati Soekarnoputri ini meninggal dunia karena infeksi paru paru. Cek gejala penyakit ini.

Apakah yang dinamakan infeksi paru paru itu ? Seberapa bahayanya kah hingga dapat menyebabkan kematian?

Berikut ini penjelasan tentang infeksi paru paru yang dilansir dari Medical News Today oleh tim Portal Purwokerto. 

Baca Juga: Biodata Anak Tjahjo Kumolo, Karunia Putripari Cendana, Menpan RB yang Meninggal Dunia pada 1 Juli 2022

Infeksi paru-paru terjadi ketika mikroba berbahaya, seperti bakteri atau virus, masuk ke paru-paru dan menyebabkan kerusakan. Tingkat keparahan infeksi paru-paru dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa.

Meskipun sebagian besar jenis infeksi paru-paru dapat diobati dan kebanyakan orang sembuh, infeksi ini juga sangat berbahaya.

Ini terutama terjadi pada bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan penyakit paru-paru atau sistem kekebalan yang lemah.

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Ini adalah salah satu infeksi paru-paru yang paling umum.

Baca Juga: Duka! Tjahyo Kumolo Wafat, Ini Biodata Tjahjo Kumolo, Perjalanan Karir Politik Sebagai Menteri di Indonesia!

Dengan pneumonia, alveoli paru-paru, yang menampung udara, membengkak. Ini bisa membuat sulit bernafas. Dalam kasus yang parah, itu bisa berakibat fatal.

Bakteri, jamur, dan virus semuanya dapat menyebabkan pneumonia. Misalnya, virus flu dapat menyebar jauh ke dalam paru-paru, menyebabkan pneumonia.

Bakteri Streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan pneumonia pneumokokus bakteri.

Beberapa tanda dan gejala pneumonia antara lain sesak napas, sulit bernafas, kebingungan, kelemahan, demam, sakit dada, dan kadar oksigen darah rendah.

Baca Juga: Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo Meninggal, Dimakamkan di TMP Kalibata

Pengobatan untuk pneumonia tergantung pada penyebabnya. Misalnya, pneumonia bakteri dapat merespons antibiotik.

Pengobatan untuk pneumonia virus bersifat suportif, yang berarti bahwa dokter akan memantau seseorang dan mengobati gejalanya sampai tubuh mereka sembuh dari infeksi.***

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler