Kapolda Sulteng Minta Warga Tidak Terprovokasi, Tegaskan Tak ada Gereja yang Dibakar di Sigi

29 November 2020, 10:44 WIB
Polda Sulteng beri keterangan terkait kasus pembunuhan oleh OTK. /antara/

PORTAL PURWOKERTO – Kekerasan yang terjadi Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengakibatkan empat orang warga Desa Lemban Tongoa Kecamatan Palolo meninggal dunia, karena sabetan senata tajam.

Selain membunuh empat orang, pelaku yang merupakan orang tidak dikenal tersebut juga membakar enam rumah warga, termasuk rumah yang dijadikan tempat beribadah.

Adanya kejadian tersebut membuat, warga yang bermukim di dekat rumah korban, bersembunyi, melarikan diri bahkan ada yang mengungsi.

Baca Juga: Dirawat Jumat, Rizieq Shihab Pergi dari RS UMMI Sabtu Malam, Benarkah Kabur ke Rumahnya?

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso menegaskan jika enam bangunan rumah yang dibakar oleh orang tidak dikenal tersebut, tidak ada bangunan gereja di dalamnya. Rumah yang dibakar oleh pelaku orang tidak dikenal  hanya rumah yang dijadikan tempat pelayanan umat.

“Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” kata Baso didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso, dalam jumpa pers di Palu, seperti dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Minggu 29 November 2020.

Baca Juga: Pura-Pura Bisa Mengusir Jin, jadi Modus Lelaki di Semarang Cabuli 9 Anak Perempuan

Kapolda meminta masyarakat tidak terprovokasi, karena tujuan pelaku melakukan aksinya tersebut, agar terjadi perpecahan khususnya menjelang pilkada.

Kapolda menjelaskan jika kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat 27 November 2020 sekira pukul 09.00 WIB. Salah satu rumah didatangi sekitar delapan orang tidak dikenal yang masuk lewat belakang dan mengambil beras kurang lebih 40 kilogram.

“Setelah itu, orang tersebut melakukan penganiayaaan tanpa ada pernyataan apapun, dengan menggunakan senjata tajam, dan tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban, selanjutnya mereka membakar enam rumah warga,” katanya.

Baca Juga: Pengennya Kopdar Malah Jadi Modyar! Seorang Wanita Kena Tipu Bule Lewat Medsos

Kapolda menjelaskan, jika di lokasi kejadian ada sebanyak 50 rumah warga transmigrasi. Namun, dari jumlah tersebut hanya sembilan rumah yang dihuni.  

“Sembilan rumah ini, dihuni bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja. Meskipun demikian, terjalin toleransi yang baik di lokasi tersebut,” katanya.

Baso memastikan jika pelaku kekerasan berasal dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Baca Juga: Laga Mike Tyson VS Roy Jones Jr Terbagi 8 Ronde, Cek Jadwalnya di Sini

“Dari keterangan saksi yang melihat langsung sat kejadiaan yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso ada kemiripan,” katanya.

Situasi dan kondisi di sekitar lokasi, dikatakan sudah kondusif. Aparat keamanan juga sudah ditempatkan di skeitar lokasi. Selain itu aparat keamanan juga sudah meakukan trauma healing kepada warga setempat, agar tidak takut terkait kejadian tersebut.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler