PORTAL PURWOKERTO - Bencana banjir bandang Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) 2021 telah menyebabkan banyak korban jiwa. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) pada Minggu 4 April 2021 menyebabkan 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 warga masih dalam pencarian.
Bencana banjir bandang Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) menerjang empat desa tiga kecamatan Kabupaten Flores Timur NTT.
Peristiwa banjir bandang di NTT terjadi pada Minggu 4 April 2021 dini hari sekitar pukul 01.00 Wita dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi.
Dr. Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, berdasarkan laporan dari BPBD menyebut, data sementara bencana banjir bandang di NTT 2021 menyebabkan sebanyak 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 warga masih dalam pencarian.
Baca Juga: Dalam Sehari, Bencana NTT Melumpuhkan Sendi Kehidupan, 41 Meninggal dan 27 Hilang
“BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya,” kata Raditya dalam laman resmi BNPB yang dikutip Portal Purwokerto Senin 5 April 2021.
Wilayah terdampak banjir bandang di NTT adalah di Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
BPBD setempat juga menyebut kondisi terparah akibat bandang banjir bandang di Kabupaten Flores Timur NTT di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, menyebabkan sebanyak 35 warga meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.
Menyusul di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga masih hilang.
Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, sebanyak 3 warga meninggal dunia dan 1 orang lainnya hilang, sedangkan 40 KK terdampak.
Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadiken, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.
Baca Juga: Terbawa Arus Sampai 5 Km, Jasad Sirwanto, Warga Patikraja yang Terjun ke Sungai Serayu Ditemukan
Bupati bersama jajaran telah berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana. Rombongan yang menyertai Bupati terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dinas kesehatan, dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD dan unsur terkait lain.
Insiden banjir bandang NTT 2021 dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi.
Banjir bandang NTT melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Minggu dini hari terjadi pada saat orang tertidur lelap.***