Bencana Banjir Bandang di Flores Timur NTT 2021, Dilaporkan 27 Warga Masih Hilang SAR Gabungan Gelar Pencarian

5 April 2021, 09:26 WIB
Banjir bandang melanda Kabupaten Flores Timur (Flotim) Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan 41 warga meninggal 27 warga diperkirakan hilang akibat banjir bandang NTT yang terjadi pada Minggu 4April 2021 dini hari. (BPBD Kabupaten Flores Timur) dok BNPB /BNPB (BPBD Kabupaten Flores Timur)

PORTAL PURWOKERTO - Bencana banjir bandang Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) 2021 telah menyebabkan  banyak korban jiwa. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD)  pada Minggu 4 April 2021 menyebabkan  41 warga  meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 warga masih dalam pencarian.

Bencana banjir bandang Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) menerjang empat desa tiga kecamatan Kabupaten Flores Timur NTT.

Peristiwa banjir bandang di NTT terjadi pada Minggu 4 April 2021 dini hari sekitar pukul 01.00 Wita dipicu oleh hujan dengan  intensitas tinggi.

Dr. Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, berdasarkan laporan dari BPBD menyebut, data sementara bencana banjir bandang  di NTT 2021   menyebabkan  sebanyak 41 warga  meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 warga masih dalam pencarian.

Baca Juga: Dalam Sehari, Bencana NTT Melumpuhkan Sendi Kehidupan, 41 Meninggal dan 27 Hilang

“BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya,” kata Raditya  dalam laman resmi BNPB yang dikutip Portal Purwokerto  Senin 5 April 2021.

Wilayah terdampak banjir bandang di NTT adalah  di Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

BPBD setempat juga menyebut kondisi terparah akibat bandang banjir bandang di Kabupaten Flores Timur NTT  di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng,  menyebabkan sebanyak  35 warga meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.

Baca Juga: Banjir Bandang NTT 2021, Warganet Twitter Naikkan #prayforNTT Sindir Media Beritakan Pernikahan Atta-Aurel

Menyusul di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga masih hilang.

Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, sebanyak 3 warga meninggal dunia dan 1 orang lainnya hilang, sedangkan 40 KK terdampak.

 Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadiken, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.

Baca Juga: Terbawa Arus Sampai 5 Km, Jasad Sirwanto, Warga Patikraja yang Terjun ke Sungai Serayu Ditemukan

Bupati bersama jajaran telah berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana. Rombongan yang menyertai Bupati terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dinas kesehatan, dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD dan unsur terkait lain.

 Insiden banjir bandang NTT 2021 dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. 

Banjir bandang NTT  melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Minggu dini hari terjadi pada saat orang tertidur lelap.***

Editor: Eviyanti

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler