3 Gejala GAGAL Ginjal Akut Misterius Pada Anak Menurut Kemenkes, Orang Tua Wajib Paham!

20 Oktober 2022, 08:23 WIB
3 Gejala GAGAL Ginjal Akut Misterius Pada Anak Menurut Kemenkes.* /Pexels/cottonbro/


PORTAL PURWOKERTO - 3 gejala gagal ginjal akut misterius pada anak menurut Kemenkes, orang tua wajib paham!

Penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak usia 0-18 tahun meningkat signifikan dalam 2 bulan terakhir.

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit ini, untuk itu investigasi masih terus dilakukan Kemenkes bersama IDAI, Badan POM, ahli epidemologi dan puslabfor.

Baca Juga: INI Daftar Nama Obat Sirup Mengandung Senyawa Berbahaya Beredar di Medsos dan Klarifikasi Jubir Kemenkes

Meski bukan penyakit menular, orang tua diminta untuk selalu memantau kesehatan buah hatinya.

Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang, namun selalu waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, konsumsi obat dengan baik dan benar serta konsumsi air putih yang cukup.

Gagal ginjal akut misterius pada anak disebut juga Acute Kidney Injury (AKI).

Dimana terjadinya penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal.

Ditandai dengan penurunan volume buang air kecil hingga tidak buang air kecil sama sekali.

Baca Juga: Daftar Obat Sirup yang Aman Bagi Anak, Cek Panduan Konsumsi Obat Sirup Aman dari BPOM

Berdasarkan akun instagram resmi Kemenkes, berikut 3 gejala gagal ginjal akut misterius yang telah dihimpun oleh Portal Purwokerto:

1. Demam, batuk, pilek pada anak usia 0-18 tahun

2. Gejala infeksi saluran cerna (mual dan muntah)

3. Warna urine berubah menjadi coklat, juga mengalami penurunan jumlah urin hingga tidak buang air kecil sama sekali.

Pada postingan 19 Oktober 2022 tersebut, Kemenkes juga mengimbau untuk segera periksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Baca Juga: Daftar LOKER BPJS Kesehatan 2022, Ini Syarat dan Cara Daftarnya! Yuk Bergabung Jari Bagian BPJS...

Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut apabila gejala khas yaitu penurunan jumlah dan frekuensi buang air kecil atau tidak ada urin selama 12 jam.

Lanjutnya, pastikan sang anak juga mendapatkan cairan yang cukup selama sakit.***

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler