PORTALPURWOKERTO- Akses info.gtk.kemendikbud.go.id maupun pddikti.kemendikbud.go.id saat ini memang belum bisa diakses dengan mudah.
Namun, jika Anda ingin melakukan cek penerima BLT gaji honorer hanya dengan menggunakan dua alamat tersebut. Setelah itu, penerima bantuan akan mendapatkan beberapa informasi terkait rekening bank, lokasi bank penyalur hingga status pencairan.
Setelah memastikan lokasi bank penyalur hingga rekening bank yang dimaksud, maka penerima bantuan subsidi gaji guru honorer segera menyiapkan beberapa dokumen persyaratan seperti:
Baca Juga: Perdana Menteri Armenia Terima Tanggung Jawab Penuh atas Perang di Nagorno-Karabakh
1. KTP
2. Surat Keputusan penerima BSU
3. Surat pernyataan tanggung jawab mutlak yang telah ditanda tangani dan diberikan materai.
4. NPWP (bila memiliki)
Kedua surat tersebut bisa diunduh melalui info.gtk.kemendikbud.go.id atau pddikti.kemendikbud.go.id.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, selanjutnya penerima BLT gaji honorer bisa segera mendatangi bank penyalur untuk mengaktifkan rekening penerima bantuan dengan membawa dokumen tersebut.
Penerima subsidi gaji guru honorer ini akan diberikan waktu untuk mengaktifkan rekening hingga 30 Juni 2021 mendatang.
Baca Juga: Bertambah Lagi Utang Indonesia, Setelah Australia, Kali Ini Jerman
Sebelumnya diketahui, Menkeu Sri Mulyani mengatakan setiap penerima BSU honorer tersebut akan mendapatkan Rp600 ribu selama tiga bulan langsung ke rekening masng-masing penerima.
Sri Mulyani mengatakan masing-masing tenaga pendidik itu akan mendapatkan total bantuan sebesar Rp1,8 juta yang ditransfer Rp600 ribu selama tiga bulan langsung ke rekening masing-masing penerima.
Dikutip dari Antara, BLT gaji ini bakal disalurkan untuk tenaga honorer dibawah Kemdikbud dan Kementrian Agama (Kemenag).
Baca Juga: Dorong Aparat Menindak Habieb Rizieq, Jimly Asshiddiqie: Ceramahnya Penuh Kebencian dan Permusuhan
BLT gaji ini disalurkan kepada 162 ribu dosen perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta; 1,6 juta guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta; dan 237 ribu tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga administrasi.***