Yulianto mencontohkan data ganda kasus positif COVID-19 terjadi di Kabupaten Kendal, dimana pada rilis Satgas COVID-19 pusat itu tercantum satu nama pasien yang ditulis sampai lima kali.
Tidak hanya data ganda, dirinya juga menemukan banyak kasus lama yang dimasukkan dalam rilis Satgas COVID-19 pada 29 November 2020 atau banyak data yang sebenarnya sudah diinput pada Juni 2020.
"Jadi dari jumlah penambahan kasus yang disebut Satgas COVID-19 sebanyak 2.036 itu, ternyata ada dobel data banyak. Selain itu, juga kasusnya sudah lama, bahkan sudah beberapa bulan yang lalu baru dirilis kemarin," katanya.
Baca Juga: Idol KPOP Positif Corona, NCT dan aespa Bakal Segera Tes Covid-19, Bagaimana dengan Stray Kids?
Yulianto mengaku sudah berkali-kali berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 pusat soal data ganda. Namun belum ada respon.”Karena hal tersebut telah memicu keresahan,” tambahnya.
Dia berharap agar Satgas Covid menggunakan data dari corona.jatengprov.go.id karena itu sudah pasti benar. Ini saran yang kami sampaikan ke pusat, agar menjadi perhatian," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak resah dengan peningkatan kasus positif COVID-10 di Jateng seperti yang dirilis pemerintah pusat.
Menurut dia, masyarakat bisa mengakses data kasus COVID-19 lewat situs https://corona.jatengprov.go.id.
Baca Juga: Kontak dengan Ketua PBNU yang Positif Covid-19, Mahfud MD Lakukan Swab
Karena kawan-kawan selalu melakukan update data, maka pemprov secara terbuka menyampaikan kepada publik melalui situs resmi itu," katanya.