Network
PORTAL PURWOKERTO - Senin, 14 Desember 2020, Plt Menteri Sosial (Mensos) Muhajir Effendy mengungkapkan teknis penyaluran bantuan sosial (bansos) diganti BLT atau bantuan sosial tunai (BST).
Bansos diganti BLT atau BST ini diberikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 terutama di wilayah Jabodetabek.
Seperti yang dilansir Portal Purwokerto dari Antara pada Senin ini, Muhajir akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta mengenai teknis penyaluran.
Baca Juga: Ini Kabar Terkini Bupati Banyumas Saat Bupati Cilacap dan Bupati Purbalingga Positif Covid-19
Ia mengatakan bahwa ada opsi melalui PT. Pos bagi para penerima yang tidak memiliki akun.
Kemensos akan memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dimana uang yang diberikan itu hanya digunakan untuk kepentingan yang penting-penting saja.
Dalam keterangannya, kartu sembako atau bantuan pangan nontunai (BPNT) jumlahnya mencapai 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca Juga: Gawat,Terlambat Berobat Penyebab Kematian Pasien Covid Bertambah,Bupati Banyumas: Datang Sudah Parah
Untuk program keluarga harapan (PKH) berjumlah 10 juta KPM, sedangkan bansos diganti BLT atau BST khusus penanganan COVID-19 Kemensos akan menyalurkan untuk 10 juta KPM.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan menambah bantuan yang bersumber dari dana desa atau BLT Desa sekitar 7,8 juta KPM.
Baca Juga: Natal dan Tahun Baru Segera Tiba, Hindari Tanggal Ini Karena Diprediksi Rawan Macet
"Jadi itu yang tetap disalurkan. Kemudian untuk satuan berapa jumlah per bulan dan KPM untuk sementara Rp200 ribu, tetapi kemungkinan akan dinaikkan jadi Rp300 ribu," kata Muhajir seperti yang dikutip dari Antara.
Ia juga mengharapkan bahwa bansos diganti BLT atau BST tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.***
