Gempa Dasyat Pertama di 2021, Magnitude 5.0 Guncang Sumba Tidak Berpotensi Tsunami

- 2 Januari 2021, 12:08 WIB
Lokasi gempa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timut.*
Lokasi gempa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timut.* /ANTARA/HO-BMKG/

 

PORTAL PURWOKERTO - Gempa pertama di Indonesia dengan kekuatan magnitudo skala 5.0 mengguncang Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa pertama pada awal 2021 terjadi pada Jumat 1 Desember 2021 pagi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya menyebutkan, pusat gempa  berada di laut 25 km barat laut Tambolaka, dengan koordinat   9.23 Lintang Selatan  119.02  Bujur Timur, tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Hati-hati, Kekurangan Vitamin D Dapat Menyebabkan Depresi, Ini Cara Mengatasinya

”Kekuatan magnitudo 5,0 dirasakan sangat kuat menyebabkan warga yang belum beraktifitas penuh berhamburan keluar rumah, tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono dikutip dari Antara Sabtu 2 Desember 2020.

Episenter gempa terletak pada koordinat 9,27 lintang selatan (LS) dan 119,03 bujur timur (BT), tepatnya di laut pada jarak 21 km arah barat laut Kota Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT dengan kedalaman hiposenter 83 km.

Baca Juga: BST Rp300 Ribu Cair pada 4 Januari 2021, Cek Penerima di dtks.kemensos.go.id Hanya dengan NIK KTPMenurutnya, getaran akibat gempa dirasakan sangat kuat di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya dalam skala intensitas IV  MMI (Modified Mercalli Intensity) menyebabkan warga lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.  “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa itu tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Sementara di Waingapu dan Waikabubak (NTT) dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) gempa dirasakan dalam skala intensitas III MMI, dan di Labuan Bajo guncangan dalam intensitas II MMI.

Daryono juga menyebut, hingga Sabtu belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa.

Gempa Sumba yang terjadi merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Kepulauan Sunda Kecil (NTB-NTT).

Baca Juga: Sinopsis Film The Family yang Diangkat dari Novel Prancis Berjudul Malavita, Kisah Bos Mafia

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar dan naik (oblique thrust fault).

Sampai Sabtu pukul 07.00 WIB pagi, kata Daryoni, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

 Masyarakat diimbau untuk waspada karena akhir-akhir ini aktivitas gempa signifikan dan dirasakan di Sumba sering terjadi.

Gempa pada Jumat pagi bukan yang pertama, gempa di lokasi sama Sumba Timur terjadi pada 1 Oktober 2018 dengan  magnitudo 6,0.

Baca Juga: Warga Purbalingga Akhiri Tahun 2020 dengan Gantung Diri, Setelah Bangunkan Anak Istri Untuk Sahur

Gempa magnitude  6.0 telah menyebabkan banyak kerusakan pada rumah, berapa orang terluka   

Kemudian  pada 2 Oktober 2018 terjadi gempa Magnitude 6.3  di Sumba  Timur pada 2 Oktober 2018 juga menimbulkan banyak kerusakan.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x