PORTAL PURWOKERTO -Jumlah korban hilang dan meninggal akibat banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) Minggu 4 April 2021 masih dalam pendataan, diperkirakan jumlahnya terus bertambah. Banjir bandang tidak hanya terjadi di Kabupaten Flores Timur, tapi Juga Kabupaten Lembata dan Kabupaten Malaka sejumlah lokasi bendana belum bisa diakses, akibat tertutup lumpur dan genangan banjir.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, banjir Bandang di NTT 2021 di Kabupaten Flores Timur tercatat sebanyak 41 meninggal dan 27 hilang. Di Kabupaten Lembata 11 warga ditemukan meninggal dunia sementara di Kabupaten Malaka belum dilakukan pendataan akses ke lokasi masih tertutup genangan banjir hingga 1.5 meter.
Kabupaten Lembata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, dilaporkan sebanyak 16 orang warga masih hilang dan korban meninggal 11 orang.
Korban meninggal atau korban hilang dan luka luka akibat banjir bandang di NTT 2021 diperkirakan masih akan bertambah, akses jalan menuju desa maupun kecamatan yang terdampak banjir bandang belum bisa ditembus.
Bencana banjir bandang terjadi di Kabupaten Lembata dan Flores Timur NTT 2021 terjadi pada Minggu 4 April 2021 sekitar pukul 19.00 WITA. Hujan dengan intensitas tinggi alibat anomali cuaca telah memicu terjadinya banjir bandang wilayah terosolir tersebut/
Banjir bandang di NTT 2011 khususnya wilayah Kabupaten Lembata menerjang enam desa di dua kecamatan.
Peristiwa banjir bandang di NTT bersamaan dengan bencana di Kabupaten Flores Timur.Tercatat sebanyak 16 warga masih dinyatakan hilang dan 11 orang warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Dr. Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, BPBD Kabupaten Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape.
Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.