PORTAL PURWOKERTO - Kebiasaan umat Islam di dunia untuk menghidupkan 10 malam terakhir di bulan Ramadhan adalah dengan cara beri'tikaf.
Ishom El-Saha. Dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Jakarta mengatakan, i'tikaf pada 10 terakhir Ramadan merupakan ajaran yang dipraktekkan secara langsung oleh Rasulullah Saw.
Siti Aishah meriwayatkankan bahwa Rasulullah Saw melakukan I’tikaf pada 10 terakhir Ramadhan semenjak beliau menetap di kota Madinah hingga beliau wafat.
Beri’tikaf merupakan usaha untuk mendekatkan diri (muraqabah) kepada Allah dengan penuh ikhlas.
“Pada momentum inilah kita menyerahkan diri kepada Sang Khaliq. Kita berupaya untuk taat beribadah kepada Allah Swt sesuai petunjuk-Nya dan tak ingin berpaling dari-Nya,”kata Ushom El-Saha, salah satu Dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Jakarta dikutip Portal Purwokerto dari laman resmi Kemenag, Senin 3 April 2021.
Dia menambahkan, dengan i'tikaf seolah-olah sedang berdiri di depan pintu rahmat-Nya menunggu datangnya pengampunan dari Allah Swt.
Namun saat ini karena masih dalam suasana pandemi, beri'tikaf di masjid kemungkinan akan dibatasi untuk menghindari kerumunan jamaah.
“Beri’tikaf walaupun hukumnya sunnah muakkadah tetapi bersifat kifaiyyah atau cukup dilakukan beberapa orang saja,” tambahnya.