“Agar bila sewaktu-waktu terjadi gempa atau tsunami, masyarakat sudah siap, baik sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasinya, tempat amannya sudah disiapkan, dengan kesiapan yang ada korban jiwanya tidak ada,” katanya.
“Gempa tidak bisa dicegah, tsunami tidak bisa dicegah, tetapi korban jiawanya bisa dicegah,” tambahnya.
Melalui Sekolah Lapang Gempa Bumi yang diselenggarakan di Cilacap, menjadi salah satu upaya mencegah adanya korban jiwa saat terjadi bencana. Agar masyarakat siap dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Dwikorita juga meminta kepada BPBD Cilacap untuk sering melakukan latihan evakuasi bencana, agar masyarakat paham yang harus dilakukan. Sehingga tidak panik saat terjadi gempa.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan jika Cilacap merupakan supermarketnya bencana. Hingga potensi gempa bumi dan tsunami.
Dengan SLG ini, akan memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat Cilacap, bagaimana menghadapi bencana yang bisa terjadi. Sehingga masyarakat lebih kuat dalam kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami.
“Tidak ada yang bisa memprediksi gempa dan tsunami. Mau tidak mau kita harus siap. Siapnya dengan edukasi, knowledge pengetahuan, melalui sekolah lapangan gempa ini,” katanya.
Selanjutnya para peserta yang mengikuti SLG ini, dipercaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat lainnya. Sehingga akan semakin banyak masyarakat yang paham bagaiman jika terjadi gempa dan tsunami.