PORTAL PURWOKERTO – Cuaca ekstrem diprediksi bakal terjadi di sebagian wilayah Indonesia hingga Tahun Baru 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menggunakan gunakan teknologi modifikasi cuaca untuk meminimalisir cuaca ekstrim.
Alat yang disingkat dengan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) ini, dikhususkan saat terjadi kondisi cuaca ekstrem seperti perkiraan BMKG tanggal 28 Desember 2022 hari ini.
Fungsi dari Teknologi Modifikasi Cuaca yaitu, untuk menangkal kemungkinan terjadi cuaca esktrem yang menimpa sebagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Waspadai 14 Daerah Terdampak Cuaca Esktrem 28 Desember, Simak Resiko yang Disebutkan BMKG
Dilansir dari situs Kementrian Keuangan Republik Indonesia, alat Teknologi Modifikasi Cuaca, adalah bentuk dari upaya campur tangan manusia dalam memodifikasi target cuaca, bermaksud untuk mendapatkan kondisi cuaca yang diinginkan.
Melalui Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebutkan kerjasama pihaknya dengan BRIN dalam menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca, berupaya sebagai bentuk penanggulangan cuaca ekstrem.
“Tentang persoalan cuaca ekstrem ini kami sedang bekerja sama dengan BRIN, kerja sama untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca,” tutur Dwikorita dalam pers virtual tanggal 27 Desember 2022 kemarin.
Simulasi rencana yang akan diterapkan dari Teknologi Modifikasi Hujan, nantinya awan-awan hujan yang melintas dan masuk ke darat. Termasuk awan pemicu hujan lebat tersebut, akan dialihkan turun ke Laut Jawa.