Network
PORTAL PURWOKERTO - Mahfud MD, cawapres dari Paslon 3 sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menghadiri Ijab Dhaup Ageng Pakualaman 2024 pada Rabu, 10 Januari 2024.
Pria yang maju bersama Ganjar Pranowo sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024 ini terlihat hadir di barisan depan di lokasi akad nikah antara BPH Kusumo Kuntonugroho dan dr Laily Annisa Kusumastuti dilaksanakan di Masjid Agung Pakualaman, Yogyakarta.
Mahfud yang mengenakan jas berwarna biru dan peci hitam ini tampak telah duduk di lokasi ijab di Masjid Agung Pakualaman dan sempat menunggu sebentar sebelum calon mempelai pria hadir.
"Saya pagi ini merasa bersyukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bisa menyaksikan sebuah pernikahan antara BPH Kusumo Kuntonugroho dengan dr Laily Annisa Kusumastuti. Saya beruntung bisa hadir di acara yang bernuansa tradisi adiluhung, satu pernikahan yang mencampurkan antara tradisi yang sangat indah dicampurkan dengan hukum Islam dicampur juga dengan hukum negara yang sangat harmonis, sehingga pernikahan berlangsung dengan sangat-sangat mengesankan," ujar Mahfud MD.
Baca Juga: Hidangan di Dhaup Ageng Pakualaman 2024 Unik dan Langka: Dari Garolina Hingga Mangut Salmon
Mahfud bak mendapatkan tempat ring 1 alias paling dekat dengan calon mempelai pria saat mengucapkan ijab. Mahfud juga terlihat asik mengoperasikan telepon genggamnya untuk mengabadikan acara sakral tersebut.
"Saya mengucapkan selamat kepada mempelai berdua, tadi yang menjadi saksi nikah banyak sekali dan sudah diwakili oleh dua orang saksi sehingga pernikahan ini menjadi sah dan saya merasa merasa beruntung saya bisa menyaksikan langsung pernikahan yang diwarnai dengan tradisi dan nuansa keagamaan yang sangat menyentuh kemudian aspek legalnya dari negara juga tadi sudah ditandatangani," ujar Mahfud MD dalam keterangannya kepada pers.
Maklum, Dhaup Agung Pakualaman bukan sembarang acara adat biasa yang dilakukan oleh Pura Pakualaman.
Pura Pakualaman merupakan satu dari empat kerajaan yang merupakan pecahan dari Mataram Islam, salah satu kerajaan Islam terkuat di Indonesia.
Pecahnya Mataram Islam ditandai dengan adanya Perjanjian Giyanti yang ditandatangani oleh Mataram Islam dengan Belanda pada 13 Februari 1755. Perjanjian itu berakhir dengan pembagian Mataram Islam menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta.
Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdiri pada 1745 dan Kadipaten Mangkunegaran yang berdiri pada 1757 berada di Solo, Jawa Tengah.
Sedangkan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang berdiri pada 1755 dan Kadipaten Pakualaman yang berdiri pada 1813, berada di Yogyakarta.
Baca Juga: SAH! Ijab Dhaup Ageng Pakualaman 2024, BPH Kusumo Kuntonugroho dengan dr Laily Annisa Kusumastuti
Terakhir, Dhaup Ageng Pakualaman dilaksanakan pada tahun 2019 ketika menikahkan putra mahkota Pakualaman, BPH Kusumo Bimantoro dengan dr. Maya Lakshita Noorya.
Kemungkinan Dhaup Ageng Pakualaman terdekat selanjutnya masih akan berlangsung lebih dari 20 tahun mendatang. Pasalnya, pasangan putra mahkota tersebut hingga saat ini belum memiliki keturunan. Sedangkan Dhaup Ageng alias pernikahan agung hanya dilakukan saat keturunan raja menikah.
Mahfud MD, cawapres dari Paslon 3 sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), usai mengikuti ijab kemudianmendoakan kedua mempelai.
"Mudah-mudahan mempelai berdua hidup seperti tadi dibacakan di dalam khutbah yang disampaikan oleh petugas, hidup dalam keluarga sakinah, keluarga yang rukun damai, mawadah wa rahmah,bahagia dan penuh kasih sayang," ujar Mahfud mengakhiri doanya.***
