PORTAL PURWOKERTO - Cek daftar dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 versi film Dirty Vote, Jusuf Kalla sebut itu baru 25 persen. Film yang berdurasi selama 1 jam 57 menit 21 detik itu dirilis pada 10 Februari 2024.
Sutradara Dandhy Laksono mengajak tiga ahli hukum tata negara yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari dalam film dokumenter produksi Watchdoc. Sutradara sama yang memproduksi film Sexy Killers pada 2019.
Sebelumnya, KPU menetapkan ada tiga pasangan dalam Pemilu 2024 yakni paslon 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Masa kampanye mulai 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024, masa tenang 11—13 Februari, dan pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Pemilu 2024 sendiri diikuti oleh 24 dan dilaksanakan secara serentak dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Versi Dirty Vote
Kembali ke Dirty Vote, mengutip pernyataan Bivitri Susanti dalam film tersebut dimana yang mengatakan bahwa Pemilu tidak sedang baik-baik saja.
"Memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa. Sehingga Pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja,” jelas Bivitri akademisi dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera.
Sementara itu, Feri Amsari ahli hukum tata negara Universitas Andalas mengatakan dugaan kecurangan tersebut tidak didesain dalam semalam melainkan terstruktur sistematis dan masif.