Fadli Zon Sebut Penangkapan Gus Nur Mirip Zaman Penjajahan Belanda

- 25 Oktober 2020, 16:14 WIB
Fadli Zon.*
Fadli Zon.* /Sumber/Twitter.com/@fadlizon/

PORTAL PURWOKERTO - Suri Nur Rahardja atau dikenal Gus Nur diamankan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Sabtu, 24 Oktober 2020 pukl 00.00 WB, dini hari. Penangkapan dilakukan langsung di rumahnya, di Pakis Malang Jawa Timur.  

Penangkapan Gus Nud atas dugaan penyebaran ujaran kebencian terhadap SARA, pencemaran nama baik, dan penghinaan terhadap salah satu organisasi Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU) di unggakan kanal YouTube milik Refly Harun.

Dalam video tayangan YouTube tersebut, Gus Nur mengibaratkan NU sebagai bus yang sopirnya mabuk, kondekturnya teller, kernetnya ugal-ugalan, da nisi busnya adalam PKI, Liberal dan sekuler. Gur Nur menyebutkan jika NU sudah mengalami perubahan 180 derajad pada era Jokowi.

Baca Juga: Kesandung Ujaran Kebencian, Siber Bareskrim Polri Tangkap Sugi Nur Raharja alias Gus Nur

Menanggapi penangkapan Gus Nur, politisi Partai Gerindra Fadli Zon menilai jika penangkapan tersebut merupakan penistaan terhadap demokrasi. Untuk itu, harus ada yang mencatat dan mendata sudah berapa banyak yang ditangkap karena Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Hal ini diungkapkan oleh Fadli Zon melalui cuitan di akun Twitter resmi miliknya.

Harus ada yang mendata dan mencatat bahkan membukukan sudah berapa banyak orang yang ditangkap karena UU ITE yang diinterpretasikan seperti ini. Jelas ini penistaan terhadap konstitusi, demokrasi dan hak asasi manusia,” tulis Fadli Zon pada akun @fadlizon, seperti dikutip Portal Purwokerto, Sabtu, 24 Oktober 2020.

Baca Juga: Penerus Tahta Kesultanan Brunei, Pangeran Azim, Meninggal Dunia

Lanjutnya, penangkapan seperti yang dilakukan oleh Siber Bareskrim Polri mirip seperti pada masa penjajahan.

Halaman:

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: RRI Twitter @fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x