Apa Hikmah Dongeng Gagak Sang Pembohong, Pembahasan Kunci Jawaban Kelas 2 SD/MI Tema 3

18 Oktober 2021, 04:00 WIB
Mendengar Suara Gagak Pertanda Kematian Hingga Bencana Alam, Benarkah? Berikut Penjelasan Selengkapnya /Tom Swinnen

PORTAL PURWOKERTO -  Pembahasan kunci nawaban kelas 2 SD/MI tema 3.

Dari dongeng Gagak Sang Pembohong, ada hikmah yang bisa didapatkan jika adik-adik sudah membaca dan memahami isi dongeng.

Dalam dongeng Gagak Sang Pembohong karya Marfiah Astuti, ada beberapa hikmah yang didapatkan, antara lain adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Apa yang Kamu Peroleh pada Kisah di Dongeng Gagak Sang Pembohong? Jawaban dan Pembahasan Kunci Jawaban Kelas 2

1. Jangan Suka Berbohong

Dengan memahami kisah dongeng Gagak Sang Pembohong, kita menjadi tahu bahwa berbohong bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, terlebih jika kita sudah mendapatkan kepercayaan.

2. Jagalah Kepercayaan dengan Baik

Menjaga kepercayaan yang diberikan sangatlah penting, agar di masa depan kita dapat dipercaya oleh orang lain.

3. Jangan Mudah Percaya

Selain itu, dari kisah dongeng Gagak sang Pembohong kita juga bisa belajar untuk tidak mudah percaya pada orang lain, terlebih orang yang baru dikenal.

Baca Juga: Sikap yang Baik Saat Bermain dengan Teman Adalah? Jawaban Kelas 2 SD Lengkap

Itulah salah satu jawaban mengenai hal apa yang diperoleh dari kisah dongeng Gagak Sang Pembohong.

Kunci jawaban ini dapat digunakan untuk menjawab soal yang diberikan guru terkait dongeng Gagak Sang Pembohong karya Marfiah Astuti.

Disclaimer: kunci jawaban ini merupakan panduan bagi orangtua. Siswa bisa bereksplorasi dengan jawaban lain. Jawaban di atas hanyalah contoh dan tidak mutlak. Portal Purwokerto tidak bertanggungjawab atas kesalahan jawaban.

Baca Juga: Buatlah Cerita Berdasarkan Urutan Gambar, Kunci Jawaban Kelas 2 SD Tema 3 Sub Tema 4

Berikut terlampir dongeng Gagak Sang Pembohong karya Marfiah Astuti.

Gagak Sang Pembohong
Karya: Marfiah Astuti

Aku adalah burung gagak. Makananku daging bangkai hewan lain. Bulu dan paruhku berwarna hitam. Suaraku berkoak membuat merinding siapapun yang mendengarnya. Walaupun aku makan daging, tapi aku juga suka menyantap telur burung lain. Ini adalah sepenggal kisahku.

Di pagi yang cerah, empat burung pipit sedang bercanda penuh keakraban. Beberapa saat kemudian, pandangan mereka tertuju ke arah dahan yang lebih tinggi. Di atasnya, seekor burung bertengger memandangi mereka. Ia layaknya seorang raja yang bijaksana. Warna hitam yang membalut tubuhnya, semakin membuatnya tampak berwibawa.

Baca Juga: Ciri Ciri Anak Perempuan Adalah? Simak Jawaban Lengkap Kelas 2 Berikut Ini

“Hai … burung kecil yang lucu. Aku adalah burung yang sedang tersesat. Aku meninggalkan wilayahku karena di sana banyak pemburu yang mengincar kami. Bolehkah untuk beberapa hari ini aku tinggal bersama kalian? Aku akan menjadi sahabat terbaik dan siap membantu kalian”.

“Tentu … !” teriak burung pipit riang.

Burung pipit senang. Ia langsung mengutarakan masalah yang sering menimpa mereka. Tampaknya mereka sangat percaya kepada Gagak yang siap membantu.

“Kami sedih sekali, setiap kali kami pergi mencari makan, telur-telur kami selalu dicuri oleh ular,” ungkap pipit.

Baca Juga: Kunci Jawaban Siti dan Kelompoknya Membeli Biji Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kelas 2 SD

Gagak mendengarkan dengan penuh saksama, sambil ia berpikir untuk melaksanakan niat jahatnya.

“Baiklah, serahkan saja urusanmu padaku. Silakan kau cari makan dan aku akan berjaga agar telur-telurmu tidak dicuri lagi.”

“Dasar burung ceroboh! Mereka sama sekali tidak berhati-hati. Padahal, aku baru saja dikenalnya. Sekarang saatnya aku menikmati telur-telur ini. Krrch…pyar…! Lezat sekali telur ini… Hhmmmm…!!!”

Gagak merasa lapar lagi. Tanpa keraguan… Krcch… pyar…! Telur-telur itu disantapnya. Saking lahapnya, tidak memedulikan sekitarnya. Tanpa disadari, seekor cecak mengawasi perbuatannya. Hari mulai sore, saatnya burung-burung pipit beristirahat dan kembali ke sarang. Apa yang terjadi ketika mereka tiba? Pipit sungguh terkejut dengan apa yang dilihatnya. Telur-telurnya pecah berserakan.

Baca Juga: Jawaban Ciri Ciri Anak Laki Laki Adalah? Simak Kunci Jawaban Kelas 2 SD Lengkap

“Siapakah pelakunya? Ular tak pernah meninggalkan cangkang seperti ini.”

“Hai … burung pipit, aku sangat kasihan melihatmu. Aku tahu pelakunya adalah Gagak yang licik. Aku melihatnya sendiri,” kata cecak.

Keesokan harinya, gagak menghampiri mereka. Ia tampak bersedih.

“Maafkan aku burung-burung kecil yang lucu. Saat aku menjaga telurmu ada burung elang mau mendatangi telurmu, lalu aku mengusirnya. Aku sangat kaget, ketika aku kembali, telur-telurmu sudah pecah. Aku berjanji hal itu tidak akan terjadi lagi” ungkap gagak tampak penuh penyesalan.

Baca Juga: Taksirlah Harga Barang yang Dibeli Kelompok Siti! Kemudian Hitung Harga Barang yang Kamu Taksir! Kelas 2 SD

Keempat burung pipit pergi agak jauh dari sarangnya. Mereka bermusyawah di dekat rumah penduduk.

“Kita harus memberi pelajaran kepada Gagak. Agar dia tahu kesalahannya”.

“Oke, kita bagi tugas, ada yang menyiapkan tempat, dan ada yang mematuk dahan pohon nangka agar getahnya keluar.”

“Ayo, kumpulkan getah sebanyak-banyaknya, lalu kita taruh di sekeliling sarang”.

Mereka bergotong royong. Keesokan harinya, gagak melaksanakan tugasnya menjaga telur. Di balik semak-semak, burung-burung pipit memperhatikan dengan saksama.

Baca Juga: Urutan Harga yang Paling Mahal Adalah? Jawaban Soal Kelas 2 SD Tema 3 Subtema 3

“Hei lihat, gagak itu mulai mendatangi telur-telurmu,” bisik pipit.

Belum sampai gagak di telur itu, tiba-tiba kakinya terasa lengket dan tidak bisa bergerak.

“Gagak! Perbuatanmu sudah terungkap. Kamu tidak perlu mengelak. Jika benar ular yang memakan telur-telurku, pastilah dia akan menelannya dengan kulitnya. Kalaupun dimuntahkan, kulitnya pasti remuk. Cecak juga menjadi saksi atas perbuatanmu yang tidak terpuji itu,” kata burung pipit.

“Maafkan aku burung pipit, selama ini aku telah membohongi kalian. Aku telah memanfaatkan kepercayaan dengan memakan
telur-telur kalian,” kata burung gagak.

“Baiklah kami maafkan, tapi kau harus berjanji untuk tidak mengulangi perbuatanmu lagi.“ Kata burung pipit.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler