Network
PORTAL PURWOKERTO - Pajak untuk negara bisa bersumber dari berbagai objek, termasuk pajak atau cukai rokok. Pajak rokok dipakai untuk apa? Salah satunya pembiayaan kesehatan.
Pendapatan negara dari pajak rokok cukup besar yaitu Rp173 triliun lebih di 2021. Alokasi pajak ini salah satunya digunakan untuk pembiayaan kesehatan, termasuk penanganan penyakit kanker.
Kepala Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (KPMAK) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Diah Ayu Puspitasari Apt, MBA, MKes mengatakan, melalui produk-produk tembakau ada dana yang diambil dari penjualan misalnya cukai rokok.
Pajak rokok yang dikumpulkan, lanjut Diah, dijadikan sebagai salah satu sumber penghasilan untuk negara.
Baca Juga: Daftar Pinjol Modal KTP, Tidak Ribet dan Praktis Pastikan Resmi OJK!
Jumlah pajak rokok yang besar ini bisa digunakan untuk pembiayaan penyintas kanker. Pada 2020, pemerintah sudah mendapatkan hasil yang cukup besar dari pajak rokok yakni 50 persen.
Namun pada Desember 2020 penghasilan pajak rokok menurun menjadi 25 persen. Kata Diah, alokasi dana untuk sektor kesehatan sebaiknya dikembalikan menjadi 50 persen.
Selain itu penggunaan pajak rokok juga bisa untuk pengembangan sektor kesehatan di tingkat daerah. Maka dari itu diperlukan panduan teknis penggunaan pajak rokok untuk bidang kesehatan, misal pembelanjaan obat dan alat kesehatan.
Pengelolaan sumber daya juga harus dilakukan dengan cermat agar masalah-masalah pembiayaan kesehatan bisa mendapat solusi yang efektif dan efisien.
