Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Jawa, Ganjar: Mengkhawatirkan Jika Benar Terjadi

28 Desember 2020, 14:10 WIB
ilustrasi foto gelombang pasang atau rob menerjang pantai selatan Cilacap Jawa Tengah memporakporandakan Pantai Sodong dok BPBD Cilacap /

PORTAL PURWOKERTO - Hasil  riset para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait adanya potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa ditanggapi serius Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Potensi megatrust dinilai mengkhawatirkan jika benar-benar terjadi nantinya.

Ganjar dalam beberapa kesempatan juga memastikan bahwa potensi ini harus dihadapi dan proses mitigasi terus dilakukan oleh pihaknya.

Baca Juga: Malaysia Angkat Bicara Soal Parodi Lagu Indonesia Raya, Begini Faktanya

Ganjar meminta pemerintah daerah di wilayah Selatan Jateng untuk memetakan daerah berpotensi terdampak tsunami. Kemudian, daerah tersebut didorong untuk menjadi Desa Tangguh Bencana.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai menghadiri paparan Potensi Risiko Tsunami 20 meter di Selatan Jawa dan Diskusi Rencana Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Cilacap,  Senin  28 Desember 2020.

 Baca Juga: Kecam Parodi Lagu Indonesia Raya, Warganet Trendingkan #IndonesiaRaya di Sosmed, Pertanda Apa Ini?

Acara tersebut diikuti Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Forkopimda Jateng, para ahli dari Pusat Studi Gempa Nasional, hingga perwakilan BPBD dari daerah di Selatan Jawa Tengah.

 “Potensi itu ternyata luarbiasa di wilayah selatan, nah dari cerita potensi megathrust yang di selatan itu, ternyata bisa kita simulasikan,” kata Ganjar.

 Baca Juga: Kecam Parodi Lagu Indonesia Raya, Wakil Ketua DPR: Pelecehan Terhadap Simbol Negara

Ganjar menjelaskan, simulasi dapat dilakukan dengan dua cara yakni pemetaan area yang terkena megathrust. Ganjar kemudian mencontohkan wilayah Cilacap yang telah mengidentifikasi 55 desa rawan terdampak tsunami.

 “Maka kita akan identifikasi seluruh desa yang ada di wilayah selatan untuk kita siapkan semua harus menjadi desa tangguh bencana,” kata Ganjar.

 Baca Juga: Jangan Terprovokasi! Kasus Video Parodi Lagu Indonesia Raya Sudah Ditangani Polisi Diraja Malaysia

Di sisi lain, Ganjar juga mencatat saran yang diberikan oleh para ahli dari ITB yakni untuk menerapkan green belt. Maka, lanjut Ganjar, pihaknya akan mendorong Pemda di wilayah potensi terdampak tsunami untuk menanam bibit pohon tertentu yang dapat mengurangi dampak tsunami.

 “Tadi disampaikan agar kita menyiapkan greenbelt dengan tanam pandan laut yang bisa dipkai sebagai front line,” ujarnya.

Baca Juga: Terlalu! Lagu Indonesia Raya Dilecehkan Lewat Parodi oleh Akun YouTube Malaysia

Ganjar mengatakan, beberapa daerah yang diidentifikasi berpotensi terdampak tsunami namun tak memiliki dataran tinggi juga akan didorong untuk membuat area penyelamatan artifisial atau buatan.

 “Kita perlu mengidentifikasi beberapa daerah untuk membuat rescue-rescue area dan building. Bisa bangunan atau semacam bukit yang secara artificial itu bisa dibuat sehingga orang nanti bisa lari (ke sana) menyelamatkan (diri),” tegas Ganjar.

Baca Juga: GeNose C19, Pendeteksi Covid 19 Buatan UGM,Ganjar: Jateng Yang Pertama Akan Beli

Sebagai informasi, bulan September lalu hasil riset para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait adanya potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa viral dan ramai diperbincangkan masyarakat.

 Hasil riset yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Report pada 17 Desember 2020, tersebut dianggap mengkhawatirkan jika benar-benar terjadi nantinya. Ganjar dalam beberapa kesempatan juga memastikan bahwa potensi ini harus dihadapi dan proses mitigasi terus dilakukan oleh pihaknya.***

Editor: Eviyanti

Tags

Terkini

Terpopuler