PORTAL PURWOKERTO - Selama masa pelarangan mudik antara 6-17 Mei 2021, Jawa Tengah akan menutup menutup semua akses jalur mudik di tiga penjuru wilayah perbatasan, Yakni wilayah perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta, Jawa Tengah- Jawa Barat dan Jawa Tengah – Jawa Timur.
Khusus untuk menangani penutupan jalur selama pelarangan mudik antara 6-17 Mei, Polda Jawa Tengah telah menyiapkan 11.217 personel.
Sebanyak 11.271 personil polisi akan ditempatkan di 198 pos Operasi Ketupat Candi dan 14 titik pos penyekatan di wilayah perbatasan, selama pelarangan mudik antara 6-17 Mei.
Baca Juga: Ramadhan 1442 H Mulai pada Rabu 13 April 2021, Ini 5 Tempat Ngabuburit di Cilacap
“Akan ada pos terpadu, jadi penyekatan secara detail dan teman-teman dari Polda sudah menyiapkan itu, kita dukung dari Kabupaten Kota termasuk titik perbatasan wilayah yang ada,” kata Dirlantas Polda Jateng Kombes Rudy Syafrudin usai rapat koordinasi, Rakor Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H.
Rakor secara virtual bersama Mendagri, Menag, Menhub, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dan Kepala BIN serta Gubernur Se-Indonesia yang dipimpin oleh Menko Polhukam, secara virtual, Senin 12 April 2021.
Bagi pemudik kata yang nekat menerobos selama pelarangan mudik antara 6-17 Mei. maka pilihannya ada dua, siap siap untuk putar balik atau isolasi.
Baca Juga: Selama Ramadhan 1442 H, Jam Kerja ASN di Cilacap Dikurangi, Minimal 32,5 Jam Seminggu
Selain itu semua rest area wilayah perbatasan tak luput dari penjagaan polisi. Rest area hanya diperkenankan 50 persen dari kapasitas maksimal.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ditemui usai rapat, menegaskan keputusan pelarangan mudik dari pemerintah pusat nilainya tepat.
Mudik merupakan gelombang gerakan mobilitas manusia dalam jumlah besar. Berpotensi besar untuk memicu terjadinya klaster lebaran.
“Saat ini penularan covid 19 di tanah air terkendali, angka penularan menurun. Mudik berpotensi besar untuk menyebarkan Corona, resikonya sangat tinggi oleh karena saya mendukung larangan mudik dalam waktu bersamaan selama 6-17 Mei 2021,” kata Ganjar..
Situasi COVID-19 yang saat ini menurun, kata Ganjar, jangan sampai membuat masyarakat lengah. Sehingga, pilihan pelarangan dan pengendalian jadi keputusan terbaik saat mudik lebaran 2021 nanti.*