Baca Juga: Prediksi Pertandingan Inggris vs Polandia, Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis 1 April 2021
Panjang periode musim kemarau 2021 paling pendek terjadi selama 7 dasarian atau 2,5 bulan. Diperkirakan terjadi di sebagian wilayah utara Purbalingga, wilayah barat laut Banjarnegara, sebagian wilayah tenggara Pemalang, sebagian wilayah selatan Pekalongan.
Sedangkan yang terpanjang 21 Dasarian atau 7 bulan, meliputi wilayah sebagian wilayah Rembang, wilayah utara Pati dan sebagian kecil wilayah timur laut Jepara.
“Sifat hujan periode musim kemarau 2021 umumnya diprakirakan normal sampai atas normal, dan puncak musim kemarau 2021 diprakirakan terjadi pada Agustus,” kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Sukasno.
Baca Juga: Truk Minyak Terguling di Kemutug Lor Baturraden, Evakuasi Truk Tunggu Tangki Kosong
Baca Juga: Geledah Rumah Orang Tua dan Kos Pelaku Bom Gereja Katedral Makasar, Densus 88 Sita Barang Bukti
BMKG Stasiun Klimatologi Semarang menghimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, yang terjadi sekitar bulan April – Mei 2021.
“Masyarakat dihimbau mewaspadai ada bencana hidrometerologi seperti petir, angin kencang, puting beliung serta hujan lebat dengan waktu singkat yang berpotensi banjir dan longsor,” ujarnya.
Melakukan upaya penyimpanan atau penampungan air hujan pada saat masa transisi sebagai antisipasi kekurangan air saat musim kemarau. Serta selalu waspada adanya potensi kebakaran hutan dan lahan menjelang dan pada saat puncak musim kemarau.***