Network
PORTAL PURWOKERTO - Jawa Tengah menduduki rangking ke-8 penyalahgunaan narkoba terbanyak di Indonesia. Berikut ini penjelasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia.
Peredaran narkoba di wilayah Jawa Tengah mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Pada tahun 2022, Jawa Tengah menduduki ranking ke 4 terkait penyalahgunaan narkoba. Sedangkan di tahun 2023, Jawa Tengah berada di posisi ke-8.
Hal ini menunjukkan peredaran narkoba di wilayah Jawa Tengah mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini berkat kerja keras seluruh jajaran Polda, Polres, Polsek di masing masing wilayah yang ada di Jawa Tengah serta peran serta masyarakat dalam pemberantasan narkoba.
Pemberantasan narkoba di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Tengah akan terus menerus dilakukan dan tidak pandang bulu. Hal ini dengan harapan semakin tertutupnya celah bagi para pelaku pengedar dan pengguna untuk mengedarkan dan memakai narkoba.
Baca Juga: Pasutri Asal Semarang Bisnis Narkoba, Kumpulkan Aset Hingga Rp8,5 Miliar
Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat data di tahun 2019 Jawa Tengah memiliki 745 kawasan rawan narkoba. Banyaknya kawasan rawan narkoba ini membuat masyarakat resah.
BNN dengan Polda Jawa Tengah bekerjasama dalam menekan peredaran narkoba di kawasan rawan narkoba tersebut. Berbagai upaya dan langkah representatif juga dilakukan di wilayah lainnya.
Jawa Tengah yang berada di posisi ke-8 penyalahgunaan narkoba terbanyak di Indonesia berada di bawah Aceh dengan posisi rangking ke 6. Dari rangking 8 ini persentase pengguna sebanyak 1,30 persen.
"Jawa Tengah rangking i penyalahgunaan narkoba terbanyak di Indonesia. Prevalensinya 1,30 persen," ungkap Kepala BNN Republik Indonesia, Petrus Reinhard Golose.
Baca Juga: 12 Kasus Narkoba dan 14 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba Diungkap Polresta Banyumas
