Lubangi Tanggul Untuk Pengairan Sawah, 40 Desa di Kebumen Banjir , Ribuan Warga Mengungsi

- 3 November 2020, 15:52 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau lokasi perbaikan tanggul jebol di Desa  Madurejo Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Selasa 3 November 2020
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau lokasi perbaikan tanggul jebol di Desa Madurejo Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Selasa 3 November 2020 /Humas Pemprov Jawa Tengah

 

PORTAL PURWOKERTO,- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terima laporan mengejutnya,  tanggul jebol  yang menyebabkan 40 Desa di 10 Kecamatan di Kabupaten Kebumen terendam banjir dan  memaksa ribuan warga mengungsi, karena  tanggulnya sengaja rusak. Dilubangi untuk  kebutuhan  pengairan sawah.

Fakta tersebut  diterungkap saat Ganjar meninjau perbaikan tanggul jebol di Desa Madurejo Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen Selasa 3 Oktober 2020. Dua orang Kepala Desa Madurejo, Ajar Dwiyono dan Kepala desa Sidobunder, Sarno melaporkan  bahwa jebolnya tanggul  terjadi karena tanggul sudah dalam kondisi bolong bolong, sengaja dilubangi untuk  pengairan sawah.
 
Selama ini khususnya di musim kemarau, petani kesulitan untuk mendapatkan air, mereka kemudian mencari jalan pintas dengan melubangi tanggul.     
 
 
Ganjar pun terkejut dengan laporan itu. Ia meminta Kades dan aparat setempat dapat mengedukasi warga untuk menjaga tanggul agar tidak terjadi bencana.
 
"Tadi ada temuan yang disampaikan pak Lurah. Kenapa tanggulnya jebol, karena di bawahnya dibolongi (dilubangi). Kenapa dilubangi, karena butuh air untuk pertanian. Maka saya minta ini tidak boleh terjadi lagi. Ayo warga semuanya tolong dijaga tanggulnya," kata Ganjar.
 
Menghindari peristiwa serupa. melubangi tanggul untuk pengairan, Ganjar meminta ada solusi lain. Kades sudah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan pompa air berkapasitas besar, dan menurutnya itu solusi bagus.
 
"Tadi pak Lurah mengusulkan pompa, maka pak Bupati Kebumen tolong dibantu. Kalau tidak bisa, nanti kami juga ikut bantu, Kementerian Pertanian, CSR pasti bisa bantu. Tapi ini tolong menjadi perhatian, karena kalau itu dijaga, maka semuanya bisa aman," tegasnya.
 
"Ini masih awal La Nina, tapi kondisinya sudah seperti ini. Untuk itu, saya minta semua warga semua siaga, termasuk BPBD, SAR, PMI saya minta semuanya siaga. Termasuk TNI/Polri untuk membantu," pungkasnya.
 
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kebumen, Teguh Kristiyanto mengatakan, sampai saat ini sudah ada 22 titik tanggul jebol di Kebumen. Selain itu, juga terdapat 230 titik longsor di sejumlah daerah.
 
"Kalau yang di sini, ada empat desa yang terdampak banjir, tapi yang parah ya di Madurejo dan Sidobunder. Yang mengungsi sekitar 2000 an, tapi saat ini sudah pulang semuanya. Tanggul juga ini kami kebut, agar segera selesai sehingga masyarakat aman," katanya.
 
 
Banjir Surut, Tanggul  Sudah Ditangani
 
Secara keseluruhan, Ganjar melihat penanganan banjir di Kebumen sudah sangat baik. Banjir yang menggenangi area pemukiman sudah surut dan ribuan pengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing. Sementara, tanggul yang jebol di desa Madurejo sepanjang 50 meter dan lebar 6 meter juga sudah ditangani oleh BBWS.
 
Ganjar menegaskan semua bantuan bencana alam di Jawa Tengah masih aman. Pihaknya siap membackup penuh BPBD Kebumen terkait pemenuhan bantuan itu.
 
"Sekarang sudah ditaBaca Juga: Tanah Longsor, Delapan Rumah di Kebumen Direlokasingani, tanggul yang jebol juga sudah diperbaiki oleh BBWS dan saya minta dipercepat karena saat ini masih musim penghujan," ucapnya.
 
Untuk pengungsi, ribuan warga yang awalnya mengungsi di SDN 2 Madurejo dan di rumah panggung Sidobunder sudah pulang ke rumah masing-masing. Namun, posko pengungsian itu masih standby untuk mengantisipasi bencana selama proses perbaikan tanggul.
 
"Saya minta tempat-tempat pengungsian seperti ini ditata dan dikasih jarak. Kalau di gedung sekolah seperti ini, bisa menggunakan meja atau kursi siswa untuk penyekat, sehingga mereka punya jarak, nyaman, sirkulasi bagus dan aman karena masih pandemi. Saya minta BPBD Kebumen melakukan skenario ini," ujarnya.
 
 

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x