Waspadai bencana Hidrologi, 319 Meninggal Karena Banjir dan Longsor

- 2 November 2020, 22:00 WIB
Tim SAR gabungan menemukan Basuki (52) warga Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh Banyumas yang ditemukan meninggal dunia, Rabu 18 November 2020
Tim SAR gabungan menemukan Basuki (52) warga Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh Banyumas yang ditemukan meninggal dunia, Rabu 18 November 2020 /dok Basarnas Cilacap

 

PORTAL PURWOKERTO - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat , jumlah korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi hingga Oktober mencapai 319 jiwa meninggal dunia. Dengan rincian banjir 205 jiwa, tanah longsor 101 dan puting beliung 13, sedangkan 25 jiwa dinyatakan hilang.

Menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi pada awal musim penghujan, Kepala BNPB Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat berujung bencana.

Memasuki musim hujan, fenomena La Nina dapat berdampak buruk pada curah hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Baca Juga: Gempa bumi M 4.0 Guncang Kabupaten Bandung

Masyarakat untuk waspada dan siap siaga. Ia mengingatkan warga yang rumahnya berada di kemiringan lebih dari 30 derajat atau rawan longsor untuk lebih berhati-hati.

“Salah satu pemicu yang patut diwaspadai apabila terjadi curah hujan lebat dengan durasi lama. Oleh karena ikuti terus info BMKG,” ujar Doni yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui pesan digital, Minggu 1 Oktober 2920.

Baca Juga: Bakal Segera Tutup, Segera Login dan Daftar Prakerja.go.id Gelombang 11

Ia juga meminta warga untuk mengantisipasi pohon yang mudah tumbang atau patah batangnya sehingga jangan berada di bawah pohon.

“Serta waspadai tiang listrik yang korsleting dan roboh tertimpa pohon,” kata Doni di kutip Portal Purwokerto Senin 2 Oktober 2020.

Halaman:

Editor: Eviyanti

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x