PORTALPURWOKERTO- Bukan sekali ini Gunung Merapi naik status jadi siaga. Gunung berapi yang aktif tersebut dulu pernah memuntahkan lahar dingin yang sangat dahsyat, tepat 10 tahun yang lalu pada tanggal 4 dan 5 November 2010.
Kala itu, ratusan korban jiwa melayang. Peristiwa ini masih dikenang, hingga saat ini memori itu dijadikan lokasi wisata sebagai pengingat dahsyatnya bencana yang terjadi hingga beberapa bulan tersebut.
Diketahui sang kuncen, Mbah Maridjan juga meninggal dalam peristiwa bencana alam itu. Ribuan penduduk juga mengungsi dan meninggalkan desa untuk sementara, hingga gunung Merapi kembali berstatus normal.
Baca Juga: Merapi Naikan Level Menjadi Siaga, Gubernur Ganjar: Hidupkan Semua Early Warning System
Hari Kamis 5 November 2020 lalu Gunung Merapi naik status menjadi siaga. Namun, pemerintah daerah setempat mengimbau agar warga tidak panik.
Gunung Merapi naik menjadi Siaga level III. Meski diimbau agar tidak panik, aktivitas pendakian dan penambangan dihentikan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memerintahkan agar semua alat peringatan dini harus terus menyala dan dipantau dengan ketat.
Baca Juga: Akibat Covid-19 Jumlah Pengangguran di Jateng Bertambah 377 Ribu Orang
Ia juga mengimbau aparatur desa setempat untuk sigap membantu warga apabila diharuskan mengungsi sewaktu-waktu. ***