PORTAL PURWOKERTO - Warga di wilayah bahaya letusan Gunung Merapi radius 3 kilometer, sudah melakukan persiapan untuk pengungsian. Setelah status Gunung Merapi dinyatakan naik dari waspada menjadi siaga pada Kamis 5 November 2020. Pemkab Klaten juga sudah meyiapkan sejumlah posko pengungisan.
Seperti di Dukuh Sambungrejo Desa Balerante Kecamatan Kemalang Klaten Jawa Tengah, merupakan desa tertinggi di Gunung Merapi berjarak 3 kilometer (km), sementara jarak aman letusan di 5 km.
Salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Suwono (66), mengatakan, siap untuk evakuasi jika status Merapi meningkat. Sejak tinggal di tempat itu, Suwono sudah berkali-kali mengungsi karena erupsi.
"Mpun siap, lha sampung ping kathah mbleduk (sudah sering meletus), dados mpun siap (jadi sudah siap)," katanya.
Baca Juga: Hari Ini 10 Tahun yang Lalu, Gunung Merapi Meletus dan Ratusan Jiwa Jadi Korban
Suwono mengatakan akan mematuhi himbauan dari pemerintah. Jika diminta mengungsi, ia sekeluarga pasti akan menuruti demi keselamatannya dan keluarga.
"Nggeh kulo manut mawon, kersane slamet (saya ikut saja, biar selamat). Persiapane mpun disiapke (semua persiapan sudah disiapkan), sak wanti-wanti mandap mpun siap (sewaktu-waktu turun mengungsi sudah siap)," kata Suwono ditengah tengah tengah warga Dusun Sambungrejo saat mengikuti sosialisasi peningkatan aktifitas gunung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat November 2020.
Kedatangan Ganjar untuk memantau perkembangan terakhir gunung purba itu setelah status Gunung Merapi dinyatakan naik dari waspada menjadi siaga pada Kamis 5 November 2020.