Pengungsian Dengan Protokol Kesehatan, Ganjar: Ini Bagus Ya, Jadi Antar Keluarga Bisa Dibatasi

- 6 November 2020, 21:21 WIB
Gubernur   Ganjar meninjau posko di pengungsian diKabupaten   Magelang Jumat
Gubernur Ganjar meninjau posko di pengungsian diKabupaten Magelang Jumat /Humas Pemprov Jateng /

 

PORTAL PURWOKERTO - Ratusan orang di wilayah zona bahaya Gunung Merapi Kabupaten Magelang Jawa Tengah mengungsi. Para pengungsi terdiri dari anak anak, wanita dan manula atau kelompok rentan ditampung dua gedung pertemuan dengan protokol kesehatan ketat.

Tempat pengungsian yang dibuat di gedung pertemuan Desa Deyangan dan Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang itu telah dibuat dengan standar protokol kesehatan ketat.

Di dua tempat pengungsian itu, ruangan  luas disekat-sekat menggunakan triplek setinggi sekitar 1,5 meter dan lebar 2 meter persegi. Masing-masing sekat, hanya bisa digunakan oleh pengungsi yang terdiri dari satu keluarga.

Baca Juga: Covid-19 di Cilacap Tambah 62 Orang, Satu Diantaranya Kepala Dinas dan WNA

Mereka yang mengungsi di Desa Deyangan adalah warga yang ada di desa dekat dengan puncak Merapi, seperti Dusun Trono Desa Krinjing, Pugeran dan Trayem. Sementara pengungsi di Desa Banyurojo adalah warga Dusun Babadan, Paten Kecamatan Dukun.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi Pemerintah Kabupaten  Magelang yang telah menyiapkan tempat pengungsian untuk mengantisipasi naiknya status Gunung Merapi.

Baca Juga: Hadapi Merapi, Warga Terapkan Konsep Desa Bersaudara Hingga Kepala Keluarga Kembar

Ganjar senang karena tempat telah dibuat dengan standar protokol kesehatan ketat."Ini bagus ya, jadi antar keluarga bisa dibatasi. Dengan cara itu, meskipun Merapi aktif dan mereka mengungsi, tapi di posisi pengungsian mereka aman karena protokol kesehatan terjaga.

Jadi ketika mereka masuk, semuanya juga di rapid," kata Ganjar saat menengok pengungsi di posko pengungsian Magelang.

Halaman:

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x